Selular.ID – Menurut peneliti dari Security Discovery dan CyberNews, database data bocor yang baru ditemukan berukuran hingga 12 terabyte ini menyangkut perusahaan besar seperti X Twitter, Weibo, Tencent, Telegram, dll.
Tim peneliti berpendapat bahwa 26 miliar basis data catatan, yang ditemukan pada penyimpanan terbuka, kemungkinan besar telah dikumpulkan oleh aktor atau perantara data yang jahat.
Mereka bilang “Pelaku ancaman dapat memanfaatkan data agregat untuk berbagai serangan, termasuk pencurian identitas, skema phishing yang canggih, serangan siber yang ditargetkan, dan akses tidak sah ke akun pribadi dan sensitif,” mengutip dari Forbes.
Selain data dari raksasa perpesanan Tiongkok Tencent dan media sosial Weibo, catatan dari pengguna platform dan layanan seperti Twitter, Dropbox, LinkedIn, Adobe, Canva, dan Telegram juga dapat ditemukan dalam database ini.
Yang mengkhawatirkan, para peneliti juga mengatakan bahwa catatan dari berbagai organisasi pemerintah AS dan lainnya dapat ditemukan.
kata para peneliti, ini lebih merupakan kumpulan catatan dari ribuan pelanggaran dan kebocoran data sebelumnya.
Terlebih lagi, tidak diragukan lagi terdapat banyak sekali catatan data duplikat dalam kumpulan ini. Namun, dimasukkannya kombinasi nama pengguna dan kata sandi masih menimbulkan kekhawatiran.
Adam Pilton, konsultan keamanan siber di CyberSmart, mengutip dari Forbes, “Ini adalah jumlah data yang sangat besar. Di dunia fisik, 12 terabyte setara dengan 15.600 lemari arsip. Individu yang yakin bahwa mereka terkena dampaknya harus mengubah kata sandi mereka.”
Baca juga : Edukasi Tentang Privasi Data Konsumen Jadi Tren di 2024