Sabtu, 2 Agustus 2025
Selular.ID -

Bisakah Xiaomi Ikuti Langkah BYD Dalam Bermain EV?

BACA JUGA

Selular.ID – Xiaomi resmi luncurkan Electric Vehicle pertamanya dengan nama Xiaomi SU7, tapi bisakah raksaksa teknologi Tiongkok tersebut bisa sejajar dengan BYD?

BYD adalah perusahaan otomotif yang sudah malang melintang di dunia otomotif berpuluh tahun. Sedangkan Xiaomi sudah malang melintang di dunia teknologi terutama di industri smartphone ini baru mulai terjun menghadirkan produk EV pertamanya, yakni Xiaomi SU7.

Lei Jun, selaku Founder, Chairman, dan CEO Xiaomi Group, dalam laporannya mengatakan upaya Xiaomi untuk merambah industri otomotif merupakan lompatan strategis yang signifikan dari industri smartphone serta langkah penting untuk menyempurnakan ekosistem pintar Human x Car x Home.

Pada akhir Oktober 2023, Xiaomi menggeser strategi grupnya dari “Smartphone x AIoT” ke ekosistem pintar “Human x Car x Home” dengan mobil menjadi fokus utama. Ekosistem ini mengintegrasikan manusia, mobil, dan rumah, mendorong konektivitas yang mulus dan kerjasama di antara mitra industri.

Xiaomi EV mengadopsi pendekatan komprehensif, yang mengintegrasikan manufaktur industri, perangkat lunak pintar, dan kecerdasan buatan untuk mendefinisikan ulang standar industri otomotif.

Dengan investasi lebih dari 10 miliar CNY dalam penelitian, angka yang cukup fantastis, namun apakah langkah Xiaomi ini bisa mengikuti BYD yang sudah menjadi raja dalam industri ini.

Mengingat, mobil pertama yang dikembangkan oleh BYD, dengan nama kode 316 mengakibatkan biaya penelitian dan pengembangan sebesar 100 juta CNY, sama-sama di investasi awal namun memang beda, BYD hadir awalnya bukanlah sebagai kendaraan listrik.

Tapi kini, menurut laporan terbaru di tahun 2023, perusahaan telah menjual 1,6 juta kendaraan bertenaga baterai penuh, ini dalam artian juga mendekati target yang diproyeksikan Tesla yaitu 1,8 juta kendaraan.

Ini merupakan pertumbuhan besar-besaran sebesar 62% dari tahun 2022. Menurut Car News China, BYD meningkatkan labanya tiga kali lipat menjadi $1,5 miliar pada paruh pertama tahun lalu.

Produsen mobil Tiongkok memperkirakan telah menjual sekitar 9,4 juta kendaraan listrik dan hibrida pada tahun lalu, meningkat dari 6,9 juta pada tahun 2022, menurut data dari Asosiasi Produsen Mobil Tiongkok.

Dan menurut New York Times, di tahun 2024 ini, jumlah tersebut diperkirakan akan melonjak menjadi 11,5 juta.

Untuk Xiaomi meskipun masih menjadi seumur jagung ini bisa saja di terima oleh masyarakat, terutama dari nama Xiaomi yang sudah malang melintang di teknologi pasar global.

Bukan hanya itu, dengan memanfaatkan konektivitas lintas perangkat HyperConnect, Xiaomi HyperOS dengan mengintegrasikan lebih dari 200 kategori produk, termasuk Xiaomi EV.

Cakupan ekosistem mencakup lebih dari 95% skenario harian pengguna secara detail. Secara bersamaan, dengan pemberdayaan kecerdasan buatan (AI), Xiaomi HyperMind berfungsi sebagai pusat kecerdasan dan memberikan solusi otomatis dan proaktif.

Lei Jun mengatakan bahwa masuknya Xiaomi ke industri otomotif mencerminkan sebuah lompatan penting, yang mewakili komitmen jangka panjang dan investasi mendalam perusahaan dalam teknologi inti industri tersebut. Lebih lanjut, langkah tersebut juga menjadi momentum kedewasaan bagi kemampuan Xiaomi dalam industri manufaktur cerdas modern, serta langkah penting dalam melengkapi ekosistem pintar “Human x Car x Home”.

“Masuknya Xiaomi ke dalam industri otomotif menandakan awal baru bagi Xiaomi. Saya yakin suatu hari nanti, Xiaomi EV akan menjadi pemandangan yang familiar di jalan-jalan di seluruh dunia”, tutup Lei Jun.

Baca juga: Pertumbuhan Motor Listrik Capai 15 Kali Lipat Selama Dua Tahun, Deloitte dan Foudry Lakukan Riset

- Advertisement 1-

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU