Jumat, 1 Agustus 2025
Selular.ID -

Anggaran Besar Kementerian Pertahanan Belum Mampu Tangkal Para Hacker

BACA JUGA

JAKARTA, SELULAR.ID – Anggaran Kementerian Pertahanan yang mencapai Rp700 triliun gagal mengkal pembobolan peretas alias hacker ramai dalam debat pemilihan presiden (Pilpres), Minggu (7/1/2024) lalu.

Hal tersebut diungkapkan calon presiden atau capres nomor urut satu, Anies Baswedan yang menyinggung anggaran Kementerian Pertahanan Rp700 triliun.

Meski mendapatkan dana besar, tetapi anggaran tersebut gagal menangkal pembobolan ulah peretas alias hacker yang terjadi dalam beberapa tahun belakangan ini.

“Ironisnya, Kementerian Pertahanan menjadi kementerian yang dibobol oleh hacker di tahun 2023. Sebuah ironi,” ujar Anies saat debat, Minggu (7/1/2024).

TONTON JUGA:

Sebelumnya, pada tahun 2014 lalu, Kementerian Pertahanan telah mengeluarkan Peraturan Menteri Pertahanan Nomor 82 Tahun 2014 tentang Pedoman Pertahanan Siber.

Meski telah memiliki peraturan menteri tentang pedoman pertahanan siber, akan tetapi, Indonesia masih menjadi negara yang rentan dibobol hacker.

Baca juga: Tak Disangka, Simak Pemenang Debat Capres Seri Ketiga Versi Netzien

Selain itu, capres nomor urut dua yang juga merupakan Menteri Pertahanan saat ini, Prabowo Subianto dalam program kerjanya akan fokus membangun pertahanan siber demi menjaga keamanan data dan informasi penting di dalam negeri.

Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) capres nomor 2, Budiman Sudjatmiko.

Menurut Budiman, hal tersebut harus dilakukan lantaran sistem teknologi pertahanan siber di Indonesia yang masih belum mandiri dan kuat serta rentan mengalami serangan siber dari negara asing.

“Ini langkah penting dan antisipatif untuk merespon serangan dan kejahatan siber serta menjaga stabilitas nasional,” kata Budiman, Minggu (7/1/2024).

Ia menjelaskan, selama ini Indonesia masih sangat bergantung kepada luar negeri untuk itu hilirisasi perlu dilakukan.

“Dalam konsep Prabowo Gibran disebut sebagai DDNA (Device, Data, Network, dan Aplikasi) itu semua harus mulai kita hilirasi, harus dimulai untuk mandiri,” ucap dia.

Peringkat Pertahanan Siber Indonesia

Baca juga: Guru Jadi Profesi yang Paling Banyak Gunakan Pinjol

- Advertisement 1-

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU