Selular.ID – Kecerdasan buatan (AI) merupakan teknologi yang semakin berkembang pesat, AI memiliki potensi untuk memberikan berbagai manfaat bagi kehidupan manusia, namun juga memiliki potensi menimbulkan risiko.
Menurut pengamat teknologi Alfons Tanujaya, AI ibarat mobil balap. Mobil balap memiliki kecepatan yang tinggi, namun jika tidak bisa dikendalikan akan berbahaya.
“Ibaratnya AI ini diilustrasikan sebagai mobil balap apabila kamu pakai ini mobil akan lari dengan kencang atau kamu pakai mobil kopaja atau delman bisa saja, tapi sudah pasti akan ketinggalan oleh mobil balap.” Kata Alfons kepada Selular.ID
“Jadi lebih baik, kamu belajar mengoperasikan mobil balap itu, suatu saat berpacu, jadi kamu sudah bisa mengendalikan mobil balap. Itu yang dinamakan promting, ialah kita memerintah AI untuk memberikan apa yang kita mau.” tambahnya
Alfons menilai bahwa AI perlu dikendalikan agar tidak menimbulkan risiko. Salah satu cara untuk mengendalikan AI adalah dengan menggunakan promting. Promting adalah proses memberikan perintah kepada AI untuk melakukan sesuatu.
“Promting itu adalah kita memerintah AI untuk memberikan apa yang kita mau. Jadi, kita harus belajar bagaimana cara memerintah AI agar AI bisa memberikan apa yang kita mau,” kata Alfons.
Selain promting, Alfons juga menilai bahwa penggunaan AI tidak perlu dilarang atau dibatasi, hanya saja bagaimana masyarakat mengadopsi itu banyak-banyak.
“AI itu jngan dibatasi, biarkan adopsi masyarakat ke AI berkembang dulu, karena buat berkembangnya itu yang susah.” Jelasnya.
Alfons yakin bahwa AI akan semakin berkembang di masa depan. Oleh karena itu, penting untuk mempersiapkan diri untuk menghadapi perkembangan AI.
Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia, terutama di bidang teknologi.
Baca juga : Menurut Cisco, 2024 Tren Teknologi Akan Dipenuhi AI
