Selular.ID – Induk TikTok, ByteDance, mengungkapkan rencana untuk menghentikan pengembangan sebagian besar game baru dan menjual portofolionya saat ini karena pihaknya memangkas 1.000 pekerjaan di Nuverse, studio game utamanya, Nikkei Asia melaporkan.
Sebuah sumber mengatakan kepada kantor berita tersebut bahwa perusahaan melihat keuntungan yang terbatas untuk unit game tersebut dan akan mengalihkan fokusnya ke platform video pendek TikTok dan Douyin versi Tiongkok, serta e-commerce.
ByteDance menginvestasikan sekitar $4,2 miliar di lebih dari 19 perusahaan game antara tahun 2019 dan 2022, tulis Nikkei Asia.
Sektor game di negara ini terkena dampak pembatasan pemerintah pada pertengahan tahun 2021, dengan persetujuan dihentikan selama hampir satu tahun.
Tencent mendominasi pasar game Tiongkok, dengan penjualan domestik dalam kategori tersebut meningkat 5 persen tahun-ke-tahun menjadi CNY32,7 miliar ($4,6 miliar) di Q3, membalikkan penurunan yang berkepanjangan.
Bulan lalu, ByteDance membantah laporan bahwa mereka berencana menutup merek handset VR Pico. Meski harus menutup bisnis game, kinerja Bytedance masih terbilang kinclong.
Tengok saja pada kuartal kedua 2023, induk ByteDance, melaporkan pendapatan sebesar 29 miliar dolar AS, meningkat lebih dari 40 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Untuk diketahui, sejak didirikan pada 2012 di Beijing, perusahaan ini telah menjadi startup paling bernilai secara global.