Selular.ID – Pada bulan September, Wall Street Journal melaporkan lembaga pemerintah pusat Tiongkok melarang pekerja membawa iPhone mereka ke kantor dan melarang mereka menggunakan perangkat tersebut untuk panggilan dan tugas terkait pekerjaan.
Kisah ini diterbitkan hanya beberapa hari setelah pabrikan Tiongkok Huawei mengejutkan dunia dengan mengumumkan Mate 60 Pro, ponsel pertama yang diluncurkan oleh Huawei dengan chipset 5G Kirin buatannya dalam tiga tahun karena sanksi AS terhadap perusahaan tersebut.
Meskipun pelarangan iPhone awalnya hanya terbatas pada pegawai lembaga pemerintah di Beijing dan Tianjin, sebuah laporan baru oleh Bloomberg mengklaim bahwa Tiongkok telah memperluas cakupan larangan tersebut dalam apa yang digambarkan sebagai “langkah maju yang besar.”
Kini, lembaga pemerintah di delapan provinsi atau lebih telah melarang iPhone digunakan di kantor dan digunakan oleh karyawan untuk keperluan bisnis resmi.
Pemerintah Tiongkok ingin mereka yang bekerja di kantor lembaga pemerintah pusat menggunakan ponsel pintar buatan produsen yang berkantor pusat di Tiongkok.
Baca Juga: Rekomendasi HP iPhone Terbaik 2022 dan Tips Pengecekan Saat Membelinya
Ada banyak pilihan smartphone di Tiongkok, yang merupakan pasar terbesar dunia, diikuti oleh India dan Amerika Serikat.
Beberapa merek tersebut termasuk Huawei, yang kini kembali ke dunia 5G, Xiaomi, Honor, dan merek-merek yang dikendalikan oleh BBK Electronics seperti Realme, Oppo, OnePlus, Vivo, iQOO, dan lainnya.
Dalam banyak kasus, merek-merek ini menawarkan ponsel dengan baterai lebih besar dan kecepatan pengisian lebih cepat daripada yang ditawarkan seri iPhone 15 saat ini.
Selain itu, tidak seperti Apple, merek Cina seperti Huawei, Oppo, dan Vivo menawarkan model iPhone yang dapat dilipat dan dilipat dengan model clamshell dibandingkan dengan model iPhone yang dapat dilipat yang tidak ada jumlahnya.
Baca Juga: iPhone Laris Manis di Tiongkok, Pendapatan Apple Diprediksi Melesat
Pada bulan September, Tiongkok membantah telah mengeluarkan larangan awal terhadap iPhone namun mengeluhkan masalah keamanan pada smartphone Apple.
Versi siaran pers yang dirilis oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Mao Ning berbunyi, “Kami memperhatikan bahwa ada banyak laporan media tentang insiden keamanan terkait ponsel Apple.”
Ketika Kementerian merilis transkrip rilis berbahasa Inggris, mereka menghilangkan kata “media” yang sangat mengubah arti rilis tersebut.
Ya, sepertinya para pejabat China hanya mengetahui masalah keamanan pada iPhone dengan membacanya di blog online.
Saat itu AS merespons dengan menyebut larangan iPhone di Tiongkok sebagai “pembalasan yang tidak pantas.”
Baca Juga: Buntut Larangan Pejabat Pakai iPhone di Tiongkok, Apple Banyak Ruginya