Rabu, 30 Juli 2025
Selular.ID -

Pengamat: OTT, Si Penumpang Yang Kurang Ajar!

BACA JUGA

Selular.ID – Layanan Over The Top (OTT) meraup keuntungan yang fantastis di Indonesia, menurut pengamat, mereka menumpang tapi menjadi kurang ajar.

Layanan OTT menjadi polemik dan berperan sebagai antagonis di pasar Indonesia, terutama untuk industri telekomunikasi.

Sigit Puspito Wigati Jarot, selaku Ketua Bidang Infrastruktur Telematika Nasional Mastel, memaparkan soal perbandingan market share untuk industri telekomunikasi dengan OTT di Indonesia.

Jika melihat grafiknya dari lebih 1 dekade lalu, bisa dibilang layanan OTT bukan siapa-siapa, dan industri Telco tetap dijalan terbaik.

Namun seiring berkembangnya zaman, dan ditambah semakin hari semakin masif seputar teknologi yang diadopsi, sampai tahun 2023 ini layanan OTT malah sudah melampaui market share dari Telco.

Perbandingan terlihat yang meningkat, sedangkan untuk industri Telco masih dalam jalan yang benar, namun grafiknya mungkin naik tidak sampai 10% tiap tahunnya.

OTT kini menjadi penguasa meraup keuntungan lebih dengan konsumen yang setiap hari makin erat dan mungkin akan sulit di lepas.

Lain dari pada itu Kamilov Segala, sebagai Pengamat Telekomunikasi, menjelaskan, kalau bahwasanya OTT ini sudah kurang ajar. Awal seperti penumpang gelap, namun kini merasa menjadi pemilik.

“Saya anggap saja OTT ini sebagai penumpang, tapi yang awalnya penumpang kini malah jadi pemilik betapa kurang ajarnya penumpang itu.” Jelasnya Kamilov kepada awak media dalam acara Selular Business Forum di Jakarta Selatan.

Kamilov juga melanjutkan, “Mengapa penumpang itu kurang ajar? Anggap saja dia copet, kita tangkap, tapi kalau ini penumpang malah jadi pemilik. Ini jadi penumpang gelap tapi nyata.”

Kamilov juga segan dengan peran pemerintah, yang mana dari soal regulasi ini masih terlihat lemah tidak adanya kekuatan sehingga dengan mudahnya OTT menguasai pasar.

“Semua ini karena lemahnya regulasi, karena kita masih masing-masing pondasi tidak kuat. Yang lebih parahnya OTT itu sudah mengabaikan sebuah kedaulatan negara, mereka juga tidak pernah bayar infrastruktur.” Kata Kamilov.

Sebagai penutup, Kamilov berharap adanya regulasi yang kuat serta adanya service infrastruktur teks untuk penyedia jasa untuk setidaknya menyejahterakan ekonomi.

“Saya minta kedepannya ada diberikan service infrastruktur teks terhadap OTT, jadi ada rasa pertanggung jawab terhadap infrastruktur di telko.” Pungkasnya.

Baca juga : Tanpa Regulasi, OTT Bisa Ancam Kedaulatan Negara

- Advertisement 1-

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU