Rabu, 30 Juli 2025
Selular.ID -

Masih Ada Potensi Dari Over The Top

BACA JUGA

Selular.ID – Direktur Eksekutif Indonesia ICT Institut, Heru Sutadi berkata masih ada harapan dan potensi yang besar dari Over The Top (OTT).

Di buang sayang, itu lah gambaran yang mungkin bisa di ungkapkan untuk layanan Over The Top (OTT) di Indonesia.

Seperti yang sering di bahas, bahwasanya OTT ini adalah musuh dalam selimut bagi pemain operator seluler.

OTT yang mengeruk keuntungan yang dalam kepada masyarakat Indonesia, tapi nyatanya tidak dirasakan hal yang sama kepada operator seluler.

Meskipun ada kala OTT ini menyulitkan industri telekomunikasi, tapi pemerintah serta penyedia jasa layanan internet tidak bisa membunuh OTT begitu saja.

Heru Sutadi, dalam kesempatannya di acara Selular Business Forum, Rabu (27/12/2023) mengatakan kalau OTT ini punya potensi yang besar.

Apabila dihitung keuntungannya, Heru membeberkan seperti ini, “PPN Digital level 1 di tahun 2023 itu 13,29 triliun dan 135 perusahaan, artinya dalam satu semester pendataan OTT di Indonesia itu 120,18 triliun. Kalau hitungan kasarnya pendapatan dalam satu tahun ini 240 triliun.”

“Kalau misal kita kembalikan kepada kewajiban operator telekomunikasi yang terkena regulatory charge sebesar 12% bisa dibayangkan bahwa, dari 240 triliun dikali 12%, kita bisa dapat 24 triliun kurang lebih yang bisa didapatkan dari OTT.” Tambahnya.

“Jadi potensi OTT ini sangat besar untuk kita optimalkan terhadap pendapatan negara bukan pajak yang memang bisa dikembalikan kepada masyarakat Indonesia.” Tutupnya.

Heru Sutadi juga memang menyayangkan, selama ini tidak ada peraturan yang bisa menguntungkan bagi industri telekomunikasi dalam negeri.

Hanya saja mereka yang beroperasi di Indonesia, namun pemerintah sendiri tidak bisa melacak trafik, lebih parahnya lagi keuntungan yang di dapat hanyalah OTT.

“Selama ini mereka hanya datang jualan, kemudian transaksinya di luar negeri, namun disini mereka hanya menghisap sumber daya keuangan dan kontribusi balik ke Indonesia itu tidak ada.” Tutupnya.

Baca juga : Tanpa Regulasi, OTT Bisa Ancam Kedaulatan Negara

- Advertisement 1-

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU