Selular.ID – di Indonesia masih memikirkan cara untuk pemerataan jaringan 5G ke seluruh penjuru tanah air, tapi di luar sana sudah berpikir dengan membuat chip untuk jaringan 6G dan 7G.
Menurut artikel yang diterbitkan bulan lalu oleh LiveScience melalui Phone Arena para ilmuwan telah mengembangkan chip semikonduktor fotonik berbasis cahaya baru yang dapat terhubung ke bandwidth frekuensi radio tinggi. Hal ini akan memungkinkan chip tersebut digunakan untuk 6G serta juga 7G.
Prototipe chip yang berfungsi dibuat berukuran 0,2 kali 0,2 inci (5mm kali 5mm) dengan menempelkan chiplet elektronik dan fotonik yang diperlukan ke cetakan.
Dengan menggunakan komponen fotonik pada papan sirkuit tradisional, bandwidth RF ditingkatkan seperti halnya akurasi sinyal pada frekuensi tinggi.
Chip konvensional memblokir sinyal dalam rentang frekuensi yang salah dengan menggunakan filter gelombang mikro.
Pada chip berbasis cahaya, menambahkan filter fotonik gelombang mikro dapat membantu menyempurnakan komponen sehingga memungkinkannya terhubung dengan sinyal pada frekuensi tertentu.
6G harus berjalan pada frekuensi yang lebih tinggi di kisaran 7GHz hingga 15GHz menurut Global Systems for Mobile Communications Association (GSMA).
Di sinilah penggunaan fotonik berperan karena memungkinkan perangkat seluler bekerja dengan pita mmWave di atas 30GHz.
Jadi untuk menegaskan kembali, prototipe chip komunikasi ini akan menawarkan kemampuan bandwidth RF yang jauh lebih tinggi, dan dengan filter fotonik gelombang mikro.
Namun tidak perlu khawatir setidaknya tujuh tahun lagi sebelum 6G diluncurkan dan teknologi ini mungkin belum siap pada saat itu, atau terobosan lain dapat ditemukan.
Namun, tampaknya chip komunikasi berbasis cahaya fotonik untuk perangkat seluler adalah sesuatu yang harus diwaspadai.
Baca juga : Terungkap, Mengapa China Mampu Mengatasi Pembatasan Chip 5G Meski Sanksi AS Semakin Ketat