Selular.ID – Pengiriman ponsel pintar di Asia Tenggara turun 2% YoY namun meningkat 3% QoQ pada Q3 2023, yang menandakan pemulihan permintaan ponsel pintar di kawasan ini, menurut Southeast Asia Monthly Smartphone Channel Share Tracker dari Counterpoint Research.
Indikator makroekonomi yang lebih kuat, peluncuran OEM baru yang agresif, dan promosi agresif oleh OEM dan platform lainnya merupakan kontributor utama pertumbuhan.
Selain itu, peningkatan juga terlihat pada siklus penggantian konsumen yang memilih ponsel pintar kelas bawah hingga menengah.
TECNO, Infinix dan Apple muncul sebagai merek dengan pertumbuhan tercepat pada kuartal ini. Pertumbuhan TECNO merupakan yang tertinggi, mencapai 148%, disusul Infinix (42%) dan Apple (19%). Ketiga merek Transsion secara kolektif tumbuh sebesar 62% YoY pada Q3 2023.
Sebagian besar negara-negara utama di Asia Tenggara seperti Indonesia, Malaysia, Filipina, dan Vietnam menunjukkan penurunan dua digit pada kuartal kedua tahun 2023, namun mengalami perbaikan pada kuartal ketiga tahun 2023, hal ini menunjukkan adanya kelegaan bagi produsen OEM menjelang kuartal penting perayaan Natal.
Meski pasar mulai kelihatan pulih, namun, secara tahunan, Counterpoint memperkirakan penurunan YoY sekitar 8% di wilayah ini pada tahun 2023.
Baca Juga: Pasar Smartphone Indonesia Q2-2023: Transsion Group Berkibar Saat Vendor Lain Menurun
Sejauh ini, Asia Tenggara tetap menjadi pasar yang penting bagi ekosistem teknologi karena rendahnya penetrasi di banyak bidang, seperti perbankan online, penggunaan dompet elektronik, belanja online, dan penggunaan internet secara keseluruhan.
Pencapaian Tecno dan Infinix, mengulang prestasi yang pernah ditorehkan brand lainnya, Realme. Untuk diketahui, pada Juni 2020, hasil riset Counterpoint menobatkan Realme menjadi salah satu brand yang berhasil meningkatkan penjualan di tengah pandemi Covid-19.
Menurut laporan terbaru dari Counterpoint Research Market Monitor Q1 2020, Realme berhasil meraih peringkat Top 5 di kawasan Asia Tenggara dengan kenaikan penjualan tahunan sebesar 173%.
Dengan kenaikan penjualan yang mengesankan tersebut, Realme menjadi merek smartphone yang paling cepat berkembang di Asia Tenggara.
Laporan yang sama juga menyebut Realme bertumbuh sebanyak 157 persen year-on-year, dan menjadi brand dengan pertumbuhan tercepat di Q1 2020.
Sayangnya, setelah mengalami pertumbuhan yang gemilang, belakangan kinerja Realme menurun. Hal itu tercermin dari pangsa pasar yang diraih brand asal China itu.
Berdasarkan data Canalys, market share smartphone terbaik pada kuartal kedua 2023 di Indonesia dipegang oleh Oppo.
Canalys mencatat, jumlah shipment atau pengiriman di pasar smartphone Indonesia secara keseluruhan, diperkirakan mencapai 8 juta unit pada kuartal II-2023.
Angka tersebut turun 13 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year-on-year/YoY). Dari total 8 juta unit tersebut, Oppo menjadi vendor nomor satu di Indonesia dengan pangsa pasar paling tinggi di antara lima vendor top Indonesia, yakni sebesar 20 persen.
Dari jumlah total pengiriman 8 juta unit tersebut, Oppo berkontribusi mengirimkan sekitar 1,6 juta unit ponsel di pasar ponsel Tanah Air selama periode April-Juni 2023. Namun, dari segi pertumbuhan, jumlah pengiriman Oppo ini turun 7 persen secara YoY.
Membuntuti Oppo, ada Samsung di posisi kedua dengan pangsa pasar sebesar 19 persen. Bila dihitung, Samsung mengirimkan sekitar 1,52 juta unit ponsel di Indonesia.
Adapun posisi ketiga dan keempat dihuni secara berurutan oleh Vivo (pangsa pasar 18 persen) dan Xiaomi (16 persen).
Posisi lima besar ditempati oleh Transsion. Transsion mengamankan 13 persen pangsa pasar. Adapun pengiriman Transsion di Tanah Air didongkrak oleh seri Infinix Spark, Infinix Hot, dan Infinix Note.
Baca Juga: Top 5 Vendor Smartphone Global Q3-2023, Canalys: Transsion Susul Oppo
