Selular.ID – Industri smartphone kini mulai menggeliat. Menurut data dari Counterpoint Research, tercatat penjualan di pasar global meningkat pada Oktober 2023, setelah mengalami penurunan selama 27 bulan berturut-turut secara tahunan.
Counterpoint menyebutkan bahwa pemulihan tersebut, didorong oleh pemulihan di negara-negara berkembang. Terrcatat transaksi atau volume penjualan ritel, tumbuh 5% tahun-ke-tahun sepanjang Oktober lalu.
“Pertumbuhan ini dipimpin oleh pasar negara berkembang dengan pemulihan berkelanjutan di Timur Tengah dan Afrika, kembalinya Huawei di Tiongkok, dan dimulainya musim perayaan di India,” kata perusahaan riset tersebut.
Pasar negara maju dengan saturasi ponsel pintar yang relatif lebih tinggi mengalami pemulihan yang lebih lambat, tambah Counterpoint.
Huawei mencatat pertumbuhan tercepat di antara pembuat ponsel pintar di Tiongkok pada kuartal ketiga setelah perusahaan tersebut merilis ponsel pintar Mate 60 Pro pada September yang memicu banyak minat konsumen karena chip canggihnya.
Oktober juga mencatat penjualan ponsel pintar bulanan tertinggi sejak Januari 2022, kata laporan itu. Peluncuran seri iPhone 15 Apple pada akhir September turut mendongkrak penjualan smartphone.
Baca Juga: Top 5 Vendor Smartphone Global, Counterpoint: Penjualan Turun 8% di Q3-2023
“Dibandingkan tahun lalu, peluncurannya tertunda selama seminggu yang berarti dampak penuh dari penjualan iPhone baru akan terasa di bulan Oktober,” kata Counterpoint Research.
Penjualan ponsel pintar global dipengaruhi oleh kekurangan komponen, penumpukan inventaris, dan siklus penggantian yang lebih lama.
“Masalah-masalah ini diperparah dengan lingkungan makroekonomi yang tidak menentu dan akibatnya, penjualan ponsel pintar global menurun dari tahun ke tahun setiap bulannya selama lebih dari 2 tahun,” kata perusahaan riset tersebut.
Sedikit berbeda dengan Counterpoint, perusahaan riset teknologi Canalys bulan lalu mengatakan pasar smartphone dunia belum sepenuhnya pulih.
Pasalnya, terdapat penurunan penjualan ponsel pintar global, namun persentasenya tidak sebesar periode sebelumnya.
Canayls mencatat, pengiriman pada kuartal ketiga turun hanya 1% dibandingkan dengan penurunan 10% pada kuartal sebelumnya.
“Meningkatnya permintaan terhadap penawaran baru di pasar negara berkembang mendorong merek dan saluran bergerak maju menjelang musim liburan,” kata Sanyam Chaurasia, analis senior di Canalys.
Samsung dari Korea Selatan terus memimpin pasar ponsel pintar global pada kuartal ketiga, dengan pangsa 20% dari total penjualan ponsel cerdas, menurut data Counterpoint Research.
Apple menempati posisi kedua dengan pangsa pasar 16%, diikuti oleh merek China Xiaomi (12%), Oppo (10%) dan Vivo (8%).
Counterpoint Research memperkirakan pasar ponsel pintar global akan tumbuh lebih lanjut pada kuartal keempat.
“Menyusul pertumbuhan yang kuat di bulan Oktober, kami memperkirakan pasar juga akan tumbuh dari tahun ke tahun pada kuartal keempat tahun 2023, sehingga menempatkan pasar pada jalur pemulihan bertahap di kuartal-kuartal mendatang,” kata perusahaan riset tersebut.
Baca Juga: Penjualan Smartphone China di Q2 2023: Huawei Melejit, Oppo Gigit Jari
Pasar Smartphone Indonesia Juga Kembali Tumbuh
Seperti halnya pasar global, pengiriman ponsel pintar di Indonesia juga tumbuh untuk pertama kalinya dalam dua tahun pada kuartal ketiga 2023, didorong oleh pemotongan harga yang agresif di sebagian besar segmen.
Menurut laporan perusahaan riset IDC, pengiriman meningkat 8,8 persen dibandingkan tahun lalu menjadi 8,9 juta unit, dipimpin oleh perangkat dengan harga lebih dari $600.
Perangkat dengan harga antara $200 dan $600 tumbuh 16,8 persen. Model kelas bawah tumbuh, namun hanya mencatat kenaikan 2,7 persen.
Fokus pada model dengan harga lebih tinggi meningkatkan ASP (average selling price) sebesar 9 persen menjadi $205, pertumbuhan kuartal kedelapan berturut-turut.
Setelah turun pada kuartal sebelumnya, pengiriman model 5G kembali tumbuh 54 persen dan menyumbang 19,2 persen dari total pengiriman.
Dengan persaingan yang semakin ketat antar vendor, posisi lima besar terjadi perubahan. Transsion, Xiaomi dan vendor di kategori lainnya mendorong pertumbuhan. Namun pengiriman Oppo, Samsung dan Vivo menurun.
Tercatat, Oppo mampu mempertahankan peringkat teratas meskipun pengirimannya turun 4,4 persen menjadi 1,8 juta dan pangsanya dari 22,9 persen pada Q3 2022 menjadi 20,1 persen.
Begitu pun dengan chaebol Korea. Pengiriman Samsung turun 17,8 persen menjadi 1,4 juta dan pangsanya menciut 5,3 poin persentase menjadi 16,3 persen.
Seperti halnya Oppo dan Samsung, pengiriman Vivo juga turun 16,9 persen menjadi 1,3 juta. Sehingga pangsa pasarnya anjlok dari 18,8 persen menjadi 14,4 persen. Penurunan kinerja ini membuat Vivo tergelincir ke posisi lima.
Sebaliknya pangsa pasar Transsion (Tecno, Itel, Infinix) meningkat dari 9,4 persen menjadi 15,6 persen, dengan pengiriman meningkat 79,7 persen menjadi 1,4 juta unit. Pencapaian itu menempatkan Transsion di posisi ketiga untuk pertama kalinya di pasar Indonesia.
Di sisi lain, vendor yang identik dengan warna jingga, Xiaomi tetap berada di posisi keempat. Pengiriman Xiaomi tumbuh 17,9 persen menjadi 1,3 juta, mendorong peningkatan pangsa pasar dari 13,6 persen menjadi 14,7 persen.
Baca Juga: Smartphone Dengan Fast Charging Sumbang 80% Penjualan Smartphone Global di Q1 2023