Kamis, 31 Juli 2025
Selular.ID -

Buat Ghozali Jadi Kaya, Pasar NFT OpenSea Justru Pangkas Separuh Karyawannya

BACA JUGA

JAKARTA, SELULAR.ID – Raksasa pasar NFT, OpenSea yang membuat Ghozali Everyday kaya raya, justru melakukan pemangkasan jumlah karyawannya.

OpenSea yang menjadi platform yang dahulu tenar karena menjadi tempat berjualan foto selfie ini memangkas setengah jumlah karyawannya.

Raksasa pasar NFT itu mengonfirmasi kabar PHK stafnya.

Namun perusahaan tidak akan menyebutkan jumlah pasti yang terdampak kebijakan tersebut.

TONTON JUGA:

Saat ini, jumlah pegawai OpenSea perkiraannya mencapai 115 orang.

“Saat ini kami membuat perubahan organisasi dan operasional yang signifikan seiring dengan fokus dalam membangun versi Opensea yang gesit dan lebih baik,” kata juru bicara Opensea, melansir dari Decrypt, Selasa (7/11/2023).

Baca juga: Penjualan Merosot, OpenSea Telah Mendesain Ulang Toko NFT Lebih Fresh

Salah satu pendiri Devin Finzer juga ikut angkat bicara soal PHK itu.

CEO Opensea mengatakan perusahaan melakukan PHK untuk meluncurkan perusahaan dalam versi generasi berikutnya atau Opensea 2.0.

Dia menjelaskan pihaknya enggan hanya menjadi pengikut daripada pemimpin dalam pasar.

Opensea 2.0 dijanjikan akan memiliki peningkatan besar pada produknya.

Baca juga: Kasus Bunuh Diri Pinjol AdaKami, Kapolres OKU Tegas Tidak Ada Korban

“Kami ingin bergerak dengan kecepatan, kualitas, dan keyakinan untuk membuat taruhan yang lebih bermakna,” jelasnya

“Hari ini kami melakukan reorientasi tim pada Opensea 2.0, peningkatan besar pada produk kami, termasuk teknologi dasar, keandalan, kecepatan kualitas serta pengalaman,” sambungnya.

Mereka yang terdampak PHK akan diberikan pesangon selama empat bulan.

Selain itu, juga mendapatkan layanan kesehatan dan kesehatan mental dalam enam bulan, serta pemberian ekuitas yang lebih cepat.

Pada Juli 2022 lalu, Opensea juga telah memangkas 57 pegawainya.

Saat itu perusahaan beralasan dalam rangka pemangkasan biaya di tengah anjloknya transaksi aset digital.

Pasar NFT memang mulai kehilangan kepopulerannya sejak pertengahan tahun lalu. Sejak saat itu, pasar kian sepi berbarengan dengan turunnya harga aset kripto yang ada di pasar.

Saat itu juga bersamaan dengan masalah ekonomi mulai dari inflasi tinggi, ancaman resesi dan suku bunga tinggi.

Masalah tersebut membuat investor menjadi lebih hati-hati mengeluarkan dananya pada aset berisiko.

Baca juga: 5 Tips Menjual NFT Supaya Laku di Marketplace, Jangan Asal Kasih Harga

- Advertisement 1-

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU