Selular.ID – Kabar mengenai penggabungan atau merger antara XL Axiata dan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) terus bergulir. Dalam acara Syukuran Anniversary XL Axiata 27th, Dian Siswarini, Presiden Direktur & CEO menanggapi hal itu.
Menurut Dian hal itu merupakan kewenangan Axiata Group Bhd selaku induk usaha. Sampai saat ini sebagai manajemen, dikatakan Dian sebetulnya tidak banyak terlibat,
“Pasalnya yang banyak terlibat adalah stakeholder. Namun dari XL mendukung untuk terjadi konsolidasi,” ujar Dian menegaskan.
Dikatakan Dian, Konsolidasi sebenarnya baik buat industri. Apalagi Budi Arie Setiadi, Menteri Komunikasi dan Informatika baru-baru ini menyebutkan idealnya itu tiga operator, Karena menurut Budi, dianggap lebih sehat buat industri telekomunikasi.
Untuk itu langkah Smartfren untuk merger, salah satu opsinya bersama XL Axiata mendapat dukungan
“Konsolidasi baik buat industri, buat menjadi lebih sehat karena mungkin memang empat terlalu banyak,” kata Dian di Jakarta, (09/10/12).
Oleh karena itu Axiata Group Bhd, menurut Dian dari waktu ke waktu terus menjajaki opsi konsolidasi. Meski demikian, ia menilai opsi merger tersebut masih terlalu awal.
Apalagi dijelaskan Dian, pembangunan infrastruktur terutama jaringan 5G perlu banyak investasi dan cukup mahal. Sehingga kosolidasi menjadi solusi untuk efisiensi.
Saat ini Indonesia memiliki empat perusahaan operator, yaitu Indosat Ooredoo Hutchison, Telkomsel, XL Axiata, dan Smartfren.
Seperti diketahui satu dekade ini industri telekomunikasi Tanah Air sudah menyaksikan dua merger besar, yakni XL Axiata dengan Axis pada 2014.
Kemudian disusul pada 2022 merger kembali dilakukan oleh Indosat Ooredoo dengan Hutchison 3 Indonesia. Marger antara XL Axiata dan Smartfren sejatinya sudah menjadi isu lama yang kembali dibahas.
Pihak Axiata dan Sinarmas sebagai induk usaha kedua operator kerap dikabarkan menjalin pertemuan untuk membahas merger XL dan Smartfren.
Sebagai informasi juga, pada September lalu pihak Smartfren mengatakan bahwa saat ini pihak Axiata dan Sinarmas masih dalam tahap penjajakan.
Baca Juga:Jaringan 4G XL Axiata di Aceh Jangkau 3.980 Desa/Kelurahan
Yang jelas, Smartfren tetap menyambut baik gagasan dan wacana positif terkait perusahaan.
