Jumat, 1 Agustus 2025

Petinggi Huawei Sebut 5G Telah Menjadi Mesin Pertumbuhan Baru Operator Selular

BACA JUGA

Uday Rayana
Uday Rayana
Editor in Chief

Selular.ID – Ketua bergilir Huawei Ken Hu menggarisbawahi kemajuan signifikan yang dicapai sejak layanan 5G pertama kali diluncurkan pada 2019, namun menekankan bahwa industri ini masih berada di awal perjalanan untuk memastikan teknologi tersebut mencapai potensi maksimalnya.

Dalam pidato utamanya di ajang Global MBB Forum – Dubai (Uni Emirat Arab) 10 Oktober 2023, Hu mengatakan secara global operator seluler telah mengerahkan sekitar 260 jaringan 5G, yang mencakup hampir setengah populasi dunia.

Adopsi 5G jauh lebih cepat dibandingkan 4G, dengan sekitar 1,5 miliar koneksi di seluruh dunia hanya dalam waktu empat tahun, katanya, seraya mencatat bahwa ARPU telah meningkat sebesar 10 persen hingga 25 persen di beberapa pasar.

“Dalam beberapa tahun terakhir, kami telah mencapai banyak kemajuan dengan 5G. Jelas ini adalah mesin pertumbuhan baru bagi operator selular”, ujar Hu.

Hu menambahkan perbedaan terbesar dengan 5G ada pada sisi B2B, yang memberi operator kemampuan untuk menargetkan vertikal industri dengan penawaran khusus.

Ke depan, Hu mengatakan bahwa industri memiliki lebih banyak pekerjaan untuk meningkatkan kemampuan teknologi guna menciptakan pengalaman pengguna yang lebih baik, meningkatkan skala dan memaksimalkan investasi besarnya.

Baca Juga: Terungkap, Upah Pekerja Ponsel Huawei Lebih Tinggi Dibandingkan iPhone

“Saya pikir industri kita memiliki peluang besar untuk membangun kemampuan baru,” karena sektor B2B memberikan peluang bagi operator untuk berperan dalam digitalisasi industri”, kata Hu.

“Untuk itu, kita perlu melampaui konektivitas, dan kita perlu memikirkan bagaimana kita dapat membangun kemampuan kita untuk cloud, AI, dan integrasi sistem”, pungkasnya.

Senada dengan Hu, Direktur Jenderal GSMA Mats Granryd menyetujui kecepatan penerapannya, dengan menyatakan bahwa dibutuhkan waktu 12 tahun bagi 4G untuk mencapai 1 miliar koneksi, dibandingkan dengan hanya tiga tahun bagi 5G untuk mencapai tonggak sejarah tersebut.

“Kami juga melihat kesediaan konsumen untuk membayar sedikit lebih mahal, 10 persen hingga 15 persen lebih mahal, yang merupakan hal yang menggembirakan bagi operator” katanya dalam sesi tanya jawab utama dengan Hu.

Seperti halnya pandangan Hu mengenai segmen non-konsumen, Granryd yakin potensi 5G lebih kuat di sisi B2B dengan munculnya use case di hampir semua sektor.

Granryd mengutip angka GSMA yang memperkirakan koneksi 5G akan mencapai 5,2 miliar pada tahun 2035. “Kami sangat optimis terhadap masa depan.”

Baca Juga: Hari Bhakti Postel ke-78, ITB dan Tel-U Resmikan Joint Lab dengan Huawei

- Advertisement 1-

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU