Selular.ID – Hiruk-pikuk pencalonan bakal Presiden dan Wakil Presiden untuk menjadi pemimpin di Indonesia dalam 5 tahun kedepan, tapi nyatanya ini juga di manfaatkan segelintir orang memeras dengan memanfaatkan domain.
Dalam menghadapi pemilihan presiden dan wakil presiden di Indonesia untuk lima tahun mendatang, tampaknya semakin banyak calon yang bersaing untuk memimpin negara ini.
Sayangnya, situasi ini juga disertai dengan tindakan tidak etis dari segelintir individu yang memanfaatkan domain situs web untuk kepentingan pribadi.
Salah satu contoh nyata yang ditemukan oleh redaksi Selular.ID adalah penggunaan domain atas nama pasangan capres dan cawapres, Anies dan Cak Imin.
Di mana domain Aniesimin.id, seharusnya bisa menjadi sumber informasi yang seharusnya dipakai tim sukses Anies dan Cak Imin, nyatanya telah diambil lebih dahulu oleh segelintir oknum.
Bisa di bilang ini licik, karena Lebih mengkhawatirkan lagi, isi dari domain tersebut terkesan seperti upaya pemerasan.
Karena tertera pesan di dalam isi website Aniesimin.id tersebut yang menyatakan “Hubungi Kami Jika Tertarik Dengan Domain Ini” memberikan kesan bahwa pemilik domain mencoba untuk mendapatkan keuntungan dari situasi ini. Bahkan, alamat email dan nomor telepon yang disediakan menambah kompleksitas masalah ini.
Situasi berbeda juga dilakukan oleh domain dari pasangan lain, yakni ganjarmahfud.id dan prabowogibran.id.
Untuk domain Ganjar-Mahfud sepertinya sudah diamankan terlebih dahulu oleh tim sukses karena tidak ditemui keanehan, namun untuk domain Prabowo-Gibran itu berisikan formulir yang tidak diketahui kebenarannya.
Situasi seperti ini menunjukkan perlunya regulasi yang lebih ketat terkait kepemilikan dan penggunaan domain situs web dalam konteks politik.
Pengawasan yang lebih tegas perlu diterapkan untuk memastikan bahwa domain-domain tersebut tidak disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Demokrasi adalah fondasi penting bagi sebuah negara dan integritas proses pemilihan merupakan komponen krusial dalam memastikan keadilan dan keseimbangan.
Kasus seperti ini menegaskan perlunya perhatian serius terhadap masalah ini agar pemilihan dapat berlangsung dengan adil dan transparan.
Baca juga : Ada Hal Berbeda di Akun Twitter Ganjar Pranowo, Gara-gara Capres?