Sabtu, 2 Agustus 2025
Selular.ID -

Kominfo Sebut AI Digunakan Untuk Buat Konten Hoaks, Pidato Jokowi Jadi Contoh

BACA JUGA

Budi Arie menyebut jika hoaks tentang Pemilu 2023 ini tersebar di beragam media sosial.

Namun, platform milik Meta yakni Facebook yang paling banyak temuan tentang disinformasi atau hoaks tentang Pemilu.

“Kami juga sudah meminta Facebook untuk me-take down konten hoaks tidak hanya tentang Pemilu tetapi juga konten yang berpotensi memecah belah bangsa,” jelasnya.

“Jumlah konten yang berpotensi memecah belah bangsa di Facebook dan sudah kami minta take down yakni 454 konten,” sambung Budi Arie.

Budi Arie menambahkan Facebook menjadi platform yang paling banyak konten hoaks lantaran jumlah penggunanya di Indonesia yang paling banyak.

“Kenapa Facebook paling banyak? Karena menurut data kami jumlah penggunanya juga paling banyak dan sejarahnya konten ini kerap sejumlah oknum gunakan untuk menyebar hoaks,” ungkapnya.

Menkominfo juga telah bekerjasama dengan platform media sosial untuk mencegah penyebaran hoaks.

“Kami juga meningkatkan patroli siber untuk mengawasi munculnya konten hoaks,” kata Budi Arie.

Budi Arie juga ingin menggandeng masyarakat untuk tidak langsung percaya jika ada kabar yang kurang meyakinkan dan harus diverifikasi terlebih dahulu.

“Jangan terpancing berita sensasional yang memacu emosi kita dan langsung menyebarkannya,” ungkapnya.

“Cari sumber informasi yang akurat dan bandingkan dengan berita yang lain,” sambungnya.

Baca juga: BAKTI Kominfo Targetkan Seluruh Desa di Indonesia Terkoneksi Internet Tahun 2025

- Advertisement 1-

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU