Kamis, 31 Juli 2025
Selular.ID -

GSMA: 4,3 Miliar Pengguna Smartphone dan 3,4 Miliar Belum Terhubung

BACA JUGA

Selular.ID – Asosiasi GSM menerbitkan Laporan Konektivitas Internet Seluler untuk tahun 2023, mengungkapkan 55% populasi dunia, atau sekitar 4,3 miliar orang, kini memiliki smartphone.

Menurut datanya, pengguna internet seluler berjumlah 4,6 miliar, dengan 4 miliar di antaranya mengakses layanan melalui smartphone.

Laporan GSMA mengungkapkan kesenjangan antar wilayah dan aksesibilitas mereka terhadap internet seluler.

69% pemilik smartphone di Amerika Utara, Asia Timur & Pasifik menggunakan perangkat berkemampuan 4G, sementara sebagian besar pengguna di Afrika Sub-Sahara masih mengandalkan konektivitas 3G – serupa dengan Timur Tengah dan Afrika Utara, di mana sepertiganya menggunakan ponsel 3G.

Pertumbuhan penggunaan internet seluler tidak mengherankan, namun sekitar 3,4 miliar orang masih belum terhubung.

Menurut GSMA, persentase global masyarakat yang tinggal di wilayah dengan mobile broadband namun tidak menggunakannya adalah 38%.

Kesenjangan konektivitas sangat mencolok di Afrika Sub-Sahara dan Asia Selatan, dimana 59% dan 52% penduduknya tidak terhubung dengan internet.

Mobile banking asia tenggara

Hal penting lainnya yang dapat diambil dari laporan ini adalah 600 juta orang, atau sekitar 8% populasi dunia, masih menggunakan internet melalui feature phone.

Hambatan lain terhadap perluasan pengguna ponsel adalah keterampilan digital, literasi, masalah keamanan, dan ketersediaan konten yang relevan. Semua ini menghalangi pengguna ponsel cerdas untuk memanfaatkan perangkat mereka sepenuhnya untuk akses internet.

Menurut Mats Granryd, Direktur Jenderal GSMA, kurangnya konektivitas membuat miliaran orang kehilangan akses terhadap layanan penting dan peluang menghasilkan pendapatan, sehingga memberikan dampak yang tidak proporsional kepada masyarakat miskin, berpendidikan rendah, di pedesaan, dan perempuan.

Kelompok-kelompok ini akan terkena dampak lebih lanjut dari krisis biaya hidup dan meningkatnya keadaan darurat terkait iklim, dan eksekutif tersebut menyerukan “percepatan inklusi digital dan menghilangkan hambatan untuk menghentikan kesenjangan digital yang semakin melebar”.

Baca Juga: GSMA: Cakupan 5G Bakal dipercepat di Seluruh Asia Pasifik

- Advertisement 1-

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU