Sabtu, 2 Agustus 2025
Selular.ID -

Google dan Qualcomm Garap Chipset Wear OS Bersama Berbasis RISC-V

BACA JUGA

Selular.ID – Android dulu mendukung tiga arsitektur, yakni ARM, x86, MIPS.

Meskipun x86 masih didukung secara teknis, namun pilihan untuk smartphone, tablet, dan smartwatch hanya ada pada ARM.

Artinya siapa pun pemilik ARM memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap keseluruhan ekosistem.

Sekarang Qualcomm dan Google mengumumkan mereka sedang mengerjakan arsitektur alternatif.

Adalah RISC-V (dibaca “risc-five”), kumpulan instruksi open source untuk CPU yang mendapatkan daya tarik baru-baru ini.

Sifatnya yang open source membuat perancang chipset tidak perlu membayar royalti seperti yang mereka lakukan pada ARM.

ARM juga membatasi siapa yang bisa membuat inti CPU khusus (yang memerlukan biaya tambahan).

Google dan Qualcomm memulai dari yang kecil. Kedua perusahaan sedang mengerjakan chipset Snapdragon Wear berbasis RISC-V “yang akan mendukung solusi Wear OS generasi berikutnya”.

Baca Juga: Penjualan Smartphone Anjlok, Qualcomm Terpaksa Pangkas Ribuan Tenaga Kerja

Android belum memiliki dukungan resmi untuk RISC-V, set instruksinya masih sangat baru sehingga beberapa bagiannya masih dalam pengembangan dan Google belum memutuskan fitur dasar yang diperlukan.

Namun karena Wear OS berbasis Android, ini seharusnya menjadi batu loncatan untuk chipset yang lebih bertenaga yang akan digunakan di ponsel dan tablet di masa depan.

Inilah alasan RISC-V menjadi masalah besar.

ARM membebankan biaya kepada perusahaan seperti Qualcomm, Samsung, MediaTek, dan lainnya untuk penggunaan desain CPU Cortex mereka.

Beberapa perusahaan seperti Apple, Samsung, dan Qualcomm (terkadang) menggunakan CPU yang mereka rancang sendiri, tetapi hal itu memerlukan “lisensi arsitektur” yang mahal.

Baca Juga: Krisis Chip Melanda AS, Intel Siap Penuhi Kebutuhan  

Sekarang RISC-V menjadi open source tidak berarti semua CPU yang berbasiskan RISC-V juga open source.

Ada beberapa, namun Qualcomm akan merancangnya sendiri, menggunakan keahliannya dalam mengembangkan chip yang efisien dan berkinerja.

Hal ini akan memberikan Google (dan ekosistem Android secara keseluruhan) sebuah platform alternatif – baik sebagai cadangan maupun untuk digunakan sebagai leverage ketika menegosiasikan harga dengan ARM.

Qualcomm cenderung meluncurkan generasi Wear baru setiap beberapa tahun: Wear 2100 pada tahun 2016, Wear 3100 pada tahun 2018, Wear 4100 pada tahun 2020, dan yang terbaru W5 pada tahun 2022.

Pada siaran pers perusahaan diakhiri dengan pernyataan yang tidak jelas, “Waktu peluncuran produk komersial dari solusi berbasis perangkat wearable RISC-V akan diungkapkan di kemudian hari.”

Baca Juga: Para Penyedia Teknologi Bersatu Percepat Adopsi Komputasi Rahasia

- Advertisement 1-

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU