Selular.ID – CEO Microsoft, Satya Nadella mengungkapkan bahwa Google selama ini berlaku tidak adil kepada perusahaannya.
Diawali Nadella yang menjadi saksi pada hari Senin, memberikan kesaksian dalam gugatan antimonopoli Departemen Kehakiman terhadap Google.
Di mana ia bersaksi bahwa kesepakatan pencarian default Apple-Google telah merugikan Bing secara tidak adil.
Dalam komentarnya, dia menjelaskan bagaimana dia yakin kesepakatan antara Apple dan Google untuk menjadikan Google sebagai mesin pencari default di Safari berbahaya bagi Bing, layanan pencarian milik Microsoft.
Microsoft dirasa berada dalam “lingkaran setan” karena pangsa pasar Google yang sangat besar sebesar 90%, karena Google dapat terus meningkatkan hasil dan memperoleh lebih banyak pendapatan, yang kemudian digunakan untuk meningkatkan hasil dan mempertahankan monopolinya.
Nadella juga menyatakan bahwa pemikiran mengenai adanya pilihan nyata bagi konsumen di pasar mesin pencari adalah salah.
Menurut Statcounter, Google.com memiliki pangsa pasar 83,27% dari pasar mesin pencari seluler global , tidak termasuk variasi regional, sementara Bing hanya memiliki pangsa 0,46%. Di desktop, Google.com memiliki 74,34%, Bing memiliki 8,15%.
Di desktop, Chrome adalah browser terpopuler dengan 64,31%, Safari sebesar 12,46, dan Microsoft Edge sebesar 10,64%. Namun, Microsoft Windows memiliki pangsa sistem operasi desktop terbesar yaitu 68,44% sedangkan macOS 20,14%.
Kritik terhadap pengaturan dari Nadella dirasa sangat tepat, mengingat sejarah Microsoft dalam perang browser.
Pada satu titik, Microsoft setuju untuk menyediakan pemungutan suara browser, yang memungkinkan pengguna untuk dengan bebas memilih browser mana yang akan diinstal ke Windows, daripada menetapkannya secara default ke Internet Explorer.
Dan, Microsoft kini memiliki persentase sistem operasi yang terinstal di komputer lebih besar dibandingkan Google untuk penelusuran di Desktop.
Baca juga : Aplikasi Paint Microsoft Punya Fitur Hapus Latar Belakang Gambar