Sabtu, 2 Agustus 2025

CEO Ericsson Borje Ekholm Sebut Ketidakpastian Ekonomi Terus Berlanjut Hingga Tahun Depan

BACA JUGA

Uday Rayana
Uday Rayana
Editor in Chief

Selular.ID – Ericsson memperkirakan ketidakpastian makro ekonomi yang berdampak pada bisnis jaringan selularnya akan terus berlanjut hingga tahun 2024.

Vendor peralatan telekomunikasi dari Swedia itu, melaporkan penurunan pendapatan pada kuartal ketiga karena melemahnya permintaan peralatan 5G di Amerika Utara.

Perusahaan, yang mengumumkan hasil kinerjanya minggu lalu dan menanggung biaya penurunan nilai sebesar $2,9 miliar atas akuisisi Vonage, mengatakan mereka memperkirakan hasil kuartal saat ini akan serupa dengan kuartal ketiga.

“Kami tidak akan memberikan panduan khusus untuk tahun 2024, karena waktu pemulihan pasar tidak pasti,” kata kepala keuangan perusahaan, Carl Mellander, kepada Reuters.

Imbas kondisi ekonomi yang tak kondusif, produsen peralatan seperti Ericsson dan Nokia terkena dampak perlambatan belanja perusahaan telekomunikasi.

Mellander mengatakan perusahaan telah meningkatkan target penghematan biaya tahun 2023 yang diumumkan sebelumnya sebesar 11 miliar crown Swedia ($1,01 miliar), termasuk memberhentikan 8,500 karyawan, menjadi 12 miliar crown.

“Kami telah membuktikan bahwa pemotongan biaya adalah sesuatu yang kami lakukan dengan baik. Jika pasar dan kinerja keuangan kami memerlukannya, kami dapat berbuat lebih banyak,” katanya.

Baca Juga: Meski Kinerja Menurun, Ericsson Tetap Menjadi Pemain Kunci di Industri Telekomunikasi Global

Kinerja Ericsson tertekan karena penjualan organik jaringan di Amerika Utara turun 60% dibandingkan tahun lalu.

Pasalnya pelanggan telekomunikasi menyesuaikan inventaris mereka dan lebih lambat dalam meluncurkan peralatan baru.

Amerika Utara kini menyumbang 23% penjualan Ericsson dibandingkan dengan 48% sebelumnya.

Berbeda dengan Amerika Utara, India kini menjadi wilayah dengan pertumbuhan tercepat. Vendor yang berbasis di Stockholm itu, diuntungkan dengan dengan penjualan yang meningkat empat kali lipat menjadi sekitar 10 miliar crown.

Pertumbuhan yang luar biasa di India itu, disebabkan oleh pembangunan jaringan 5G yang mulai memasuki masa komersialisasi pada akhir tahun lalu. Meski demikian, pertumbuhan di negara itu diperkirakan akan melambat pada tahun depan.

“Kami telah membangunnya dengan kecepatan tinggi dan beberapa volume pada 2024 telah dipersiapkan hingga tahun 2023, dan volume akan turun pada 2024 di India,” kata Mellander.

Setelah India, Ericsson melihat pertumbuhan akan kembali terjadi di beberapa kawasan lain, terutama Timur Tengah.

“Meskipun dinamika jangka pendek masih belum pasti, kami yakin pemulihan akan terjadi,” kata CEO Borje Ekholm dalam sebuah pernyataan.

“Dalam lingkungan operasional yang menantang, Ericsson mencapai hasil kuartal ketiga sesuai dengan panduan kami. Sejalan dengan industri lainnya, kami memperkirakan ketidakpastian makroekonomi akan terus berlanjut hingga 2024, yang berdampak pada kemampuan investasi pelanggan kami”, ujar CEO Borje Ekholm dalam sebuah pernyataan.

Menurut Borje, untuk mendorong pertumbuhan, pihaknya akan mengatasi tantangan ini dengan fokus pada elemen-elemen yang berada dalam kendali, yaitu manajemen biaya dan efisiensi operasional.

“Meskipun dinamika jangka pendek masih belum pasti, kami yakin pemulihan akan terjadi,” pungkas Borje.

Baca Juga: Ericsson Rombak Jajaran Eksekutif Perusahaan Termasuk Indonesia

- Advertisement 1-

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU