Rabu, 30 Juli 2025
Selular.ID -

Aset Kripto Bitcoin Masih Wait and See Jelang Rilis Data Inflasi

BACA JUGA

JAKARTA, SELULAR.ID – Memasuki pekan kedua bulan Oktober, pasar Aset Kripto bertengger di zona merah dengan Bitcoin (BTC) kembali turun di bawah harga USD 28.000.

Pada hari Selasa (10/10/2023), pukul 09.00 WIB, Bitcoin turun 1,37% menjadi USD 27.552.

Ethereum anjlok 3,29% bertengger di harga USD 1.577 dan total kapitalisasi pasar Aset Kripto juga merosot 1,65% menjadi USD1,049 Triliun.

Pekan ini pelaku pasar cenderung wait and see karena sedang menantikan serangkaian data makroekonomi penting akan diumumkan.

Dimulai dari rilis data CPI (Indeks Harga Konsumen) September yang dijadwalkan akan rilis pada Kamis (12/10/2023) dan sehari setelahnya pada Jumat (13/10/2023) akan rilis data PPI (indeks harga produsen).

TONTON JUGA:

Sementara itu, Federal Reserve juga akan merilis risalah pertemuan Federal Reserve (FOMC) bulan September pada Rabu (11/10/2023).

Selain itu, banyak pejabat Federal Reserve dijadwalkan untuk menyampaikan pidato.

Baca juga: Sejumlah Faktor yang Membuat Penurunan Harga Bitcoin

Amerika Serikat (AS) mencatatkan inflasi sebesar 3,7% secara tahunan (year-on-year/YoY) pada Agustus 2023, naik dari inflasi pada bulan sebelumnya sebesar 3,2% YoY.

Sedangkan, pekan ini, inflasi tahunan AS diperkirakan menjadi 3,6% YoY pada bulan September, di mana jika sesuai ekspektasi pasar akan menandai penurunan kecil pada periode sebelumnya Agustus sebesar 3,7% YoY.

Menurut Financial Expert Ajaib Kripto Panji Yudha, “Data inflasi pekan ini nantinya akan dapat memberi petunjuk terhadap keputusan suku bunga The Fed pada bulan November. Selain itu, setiap pernyataan petinggi The Fed baik itu hawkish atau dovis dapat menjadi petunjuk pasar untuk menilai kebijakan moneter yang akan diambil.”

Indikator FedWatch dari CME Group memproyeksikan peluang 11,5% The Fed akan mengerek suku bunga sekali lagi pada bulan November 2023.

Namun, peluang mempertahankan suku bunga masih dominan yaitu sebesar 88,50%.

Selain itu, “Karena tengah meningkatnya ketegangan geopolitik yang disebabkan oleh konflik di Timur Tengah yang telah menyebabkan lonjakan pada harga minyak sehingga dapat memicu volatilitas lebih lanjut di pasar yang membuat pelaku pasar khawatir akan inflasi yang terus berlanjut dan suku bunga yang lebih tinggi yang menyebabkan investor risk off sementara, sehingga bitcoin dan altcoin saat ini mengalami tekanan jangka pendek,” ungkap Panji.

Sementara, dari sisi industri pekan ini komunitas dan investor kripto sangat memperhatikan berita apa pun mengenai ETF spot Bitcoin karena minggu depan merupakan “second deadline” terhadap keputusan atas serangkaian ETF Bitcoin spot yang telah diajukan oleh sejumlah manajer investasi.

“Persetujuan terhadap ETF Bitcoin spot ini berpotensi membuka pintu masuknya uang institusional ke dalam ruang kripto, sehingga jika nantinya disetujui oleh SEC maka akan berpotensi berdampak positif ke pasar kripto,” lanjut Panji.

Analisis Teknikal Bitcoin & Ethereum Minggu ini

Baca juga: Pinjol Meningkat 71 Persen, Pada Juni 2023, Pinjaman Untuk Pemuda Capai Rp2,3 Juta

- Advertisement 1-

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU