Selular.ID – Setelah mengalami pertumbuhan selama lima tahun berturut-turut, pendapatan industri peralatan telekomunikasi di seluruh dunia diperkirakan akan datar sepanjang 2023.
Demikian diungkapkan analis Stefan Pongratz, dalam pengantar Dell’Oro Group tentang laporan mengenai kinerja pasar peralatan telekomunikasi global pada paruh pertama 2023.
Dell’Oro mengungkapkan, pendapatan peralatan telekomunikasi di seluruh dunia, tidak termasuk Amerika Utara, meningkat sebesar 7% pada semester pertama.
Penurunan di Amerika Utara sudah diantisipasi, kata Dell’Oro, setelah beberapa tahun mengalami pertumbuhan tinggi “tetapi laju kontraksi sedikit lebih cepat dari perkiraan”.
Huawei masih dengan mudah mengalahkan vendor peralatan telekomunikasi lainnya, meskipun ada larangan perdagangan dan teknologi yang diberlakukan terhadap vendor China tersebut oleh pemerintah AS dan Eropa.
Seperti diketahui, AS dan negara-negara sekutunya, telah melarang Huawei dan ZTE membangun jaringan 5G, karena alasan keamanan.
Tudingan yang selalu dibantah oleh Huawei, karena tidak ada bukti yang menyertai jika mereka terafiliasi dengan pemerintah China.
Di tengah pembatasan tersebut, Huawei tetap menjadi penguasa. Vendor yang berbasis di Shenzhen itu, memiliki pangsa pasar sebesar 28,6% pada paruh pertama 2023, diikuti oleh Nokia dengan pangsa 15,3% dan Ericsson sebesar 12,5%.
Satu-satunya vendor AS yang menduduki peringkat terbawah dari lima besar adalah Cisco dengan pangsa 6,2%.
Angka ini tertinggal dari ZTE, yang memiliki pangsa lebih tinggi dengan peringkat 10,4% pada paruh pertama tahun ini.
“Dinamika vendor sebagian besar tetap stabil antara tahun 2022 dan 1H23, dengan beberapa pengecualian. Ciena melampaui Samsung, dan kesenjangan antara Nokia dan Ericsson melebar, hingga batas tertentu mencerminkan perpaduan teknologi antara nirkabel dan kabel,” kata perusahaan itu dalam laporannya.
Infrastruktur cloud dan telekomunikasi yang dicakup oleh Dell’Oro mencakup jaringan akses radio (RAN) dan inti seluler, serta router dan switch serta jaringan transportasi gelombang mikro dan optik.
Baca Juga: Operator Telekomunikasi di AS Masih Pakai Perangkat Huawei dan ZTE di Jaringannya
Kinerja Huawei Semester Pertama 2023
Penguasaan Huawei yang tetap dominan di pasar peralatan telekomunikasi global, sejalan dengan kinerja perusahaan yang tetap terjaga di jalur pertumbuhan.
Raksasa China yang berbasis di Shenzhen itu, melaporkan hasil semester pertama 2023, mengumumkan bahwa mereka telah menghasilkan pendapatan $42 miliar (CNY310,9 miliar), dengan peningkatan tahun-ke-tahun sebesar 3,1% dan margin laba bersih sebesar 15,0%.
Secara khusus, bisnis infrastruktur ICT perusahaan menyumbang $23 miliar (CNY167,2 miliar), bisnis konsumen $14 miliar (CNY103,5 miliar), bisnis cloud $3,22 miliar (CNY24,1 miliar), bisnis listrik digital $3,34 miliar (CNY24 miliar). 2 miliar) dan bisnis solusi otomotif cerdas (IAS) senilai $13,7 juta (CNY1 miliar).
Sebelumnya pada Maret 2023, Huawei akan menggandakan investasi penelitian dan pengembangan dengan pengeluaran tahunan sebesar $23,2 miliar (CNY161,5 miliar) pada 2022, mewakili 25,1% dari pendapatan tahunan perusahaan.
Kinerja yang tetap terjaga itu, menunjukkan Huawei telah mampu mengatasi tekanan, imbas dari persoalan geopolitik yang dilancarkan AS dan sekutu-sekutunya.
Seperti diketahui, Huawei, sebelumnya adalah vendor smartphone terbesar di China dan kedua di seluruh dunia. Dengan pertumbuhan yang luar biasa, selangkah lagi Huawei bakal menjadi vendor ponsel terbesar pertama di dunia menggusur Samsung.
Namun sanksi AS yang dijatuhkan sejak pertengahan 2019, tak hanya membuat divisi smartphone terjerembab, juga memaksa perusahaan untuk mengeksplorasi aliran pendapatan lainnya.
Sejak akhir 2020, Huawei telah mengejar inisiatif untuk mendiversifikasi operasinya. Langkah ini termasuk menyusun rencana untuk bersama-sama mengembangkan kendaraan sport listrik mewah, menjual smartphone yang diperbaharui dan melisensikan desain handsetnya.
Huawei juga masuk ke bisnis chip agar tidak tergantung pada barat. Perusahaan juga memperluas operasi layanan cloud di kawasan Asia-Pasifik, membantu perusahaan domestik mengurangi jejak karbon mereka.
Vendor yang kini dipimpin oleh Sabrina Meng Wanzhou, juga memasok lebih banyak BTS 5G dan peralatan jaringan inti ke operator telekomunikasi utama China, dan membangun kemitraan untuk platform mobile, HarmonyOS.
Baca Juga: Petinggi Huawei Sebut 5G Telah Menjadi Mesin Pertumbuhan Baru Operator Selular