Jumat, 1 Agustus 2025
Selular.ID -

6 Permasalahan yang Dihadapi Industri Telekomunikasi Indonesia

BACA JUGA

Namun di tengah posisnya yang makin strategis, industri telekomunikasi di Indonesia sedang tidak baik-baik saja.

Padahal industri telekomunikasi di Indonesia menjadi tulang punggung bagi ekosistem digital di tanah air.

Sejak memasuki masa kejenuhan (saturated) pada 2013, pertumbuhan industri telekomunikasi khususnya selular, kini tak lagi mewah.

Jika sebelumnya double digit, sekarang sudah single digit.

Berdasarkan data resmi Badan Pusat Statistik (BPS), industri telekomunikasi tumbuh melambat ke level 7,19% secara tahunan.

Fakta ini menjadi alarm bagi ekosistem industri teknologi digital yang mampu tumbuh tinggi saat pandemi Covid-19.

Pertumbuhan yang melambat juga tercermin dari ARPU (average revenue per user).

ARPU merupakan salah satu indikator kesehatan industri telekomunikasi.

ARPU yang rendah pada akhirnya tentu akan berkontribusi pada pencapaian laba yang juga kurang optimal, sehingga mempengaruhi upaya operator dalam melakukan investasi dan melayani pelanggan dengan baik.

Tiga dekade lalu, sebelum maraknya layanan data dan sosial media, ARPU operator telekomunikasi, khususnya selular mencapai Rp 75.000 – Rp 100.000.

Namun di akhir 2022, tidak ada satu pun operator selular yang ARPU gabungannya (prabayar dan pasca bayar) menyentuh angka Rp 50.000.

Permasalahan Operator Telekomunikasi

Uday juga menyebut terdapat enam persoalan utama yang mendera industri telekomunikasi khususnya seluler, sehingga tumbuh stagnan hingga saat ini. Keenam permasalah tersebut yakni:

  1. Regulasi super ketat
  2. Tarif data yang terbilang murah
  3. Kebutuhan fekwensi terus meningkat namun harga spektrum sangat mahal
  4. Besarnya regulatory chargers, dari BHP frekwensi hingga USO
  5. Kewajiban membangun hingga pelosok namun minim insentif
  6. Ketimpangan kebijakan operator selular dibandingkan penyelenggara OTT (over the top)

Imbas dari berbagai permasalahan tersebut membuat industri telekomunikasi tidak maksimal dalam mengembangkan peran sebagai enabler di era digital yang berkembang pesat saat ini. Untuk kembali sehat, diperlukan solusi-solusi yang bersifat komprehensif.

Baca juga: BAKTI Kominfo Rampungkan Instalasi RFGW dan CSM Satria-1

- Advertisement 1-

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU