Jumat, 1 Agustus 2025
Selular.ID -

Deretan Kejehatan Siber yang Terjadi di Indonesia Tahun 2023

BACA JUGA

Data bank

Pada Mei, data miliki Bank Syariah Indonesia (BSI) diduga mengalami kebocoran.

Kala itu, Pendiri Ethical Hacker Indonesia Teguh Aprianto mengungkap BSI menjadi korban serangan siber modus pemerasan alias ransomware oleh peretas LockBit.

Total data yg dicuri mencapai 1,5 TB, termasuk 15 juta data pengguna dan password untuk akses internal dan layanannya, serta data pribadi nasabah serta informasi pinjamannya.

Mulanya, Lockbit memberi waktu 72 jam agar BSI membayar tebusan. Tenggatnya 15 Mei pukul 21.09.46 UTC atau 16 Mei pukul 03.09.56 WIB.

Jika tidak, data-data yang berhasil dibobol bakal disebar.

Negosiasi diklaim buntu. Lockbit pun menyebar data-data tersebut.

Di antaranya, dua tangkapan layar (screenshot) bertuliskan “Index of/Bank_BSI/ yang berisi dokumen berjudul “Berkas Rumah Dinas BSI”, “Dokumen Syarat Akad_19 Apr 2022”, dan ID CARD TAD BSM.

Corporate Secretary BSI Gunawan A Hartoyo mengaku data nasabah aman.

“Dapat kami sampaikan bahwa kami memastikan data dan dana nasabah aman, serta aman dalam bertransaksi,” ujarnya, Selasa (16/5/2023).

“Kami berharap nasabah tetap tenang karena kami memastikan data dan dana nasabah aman, serta aman dalam bertransaksi.”

“Kami juga akan bekerjasama dengan otoritas terkait dengan isu kebocoran data,” sambungnya.

Baca juga: 15 Kulkas Murah Rp1 Jutaan Hemat Listrik Bulan September 2023

Data paspor

Pada Rabu (5/7), blog yang mengklaim sebagai pembocor data Bjorka mengunggah data 34.900.867 paspor WNI dengan sampel terkompresi 1 GB.

“Buat yang udah pada punya paspor, selamat karena 34 juta data paspor baru aja dibocorkan & diperjualbelikan,” kicau Teguh Aprianto, Rabu (5/7).

“Data yang dipastikan bocor diantaranya no paspor, tgl berlaku paspor, nama lengkap, tgl lahir, jenis kelamin dll,” tambahnya.

Sempat membantahnya, Direktur Jenderal Imigrasi Kemenkumham Silmy Karim mengatakan kebocoran data itu terjadi pada Januari 2022.

Pihaknya mengaku sudah mengidentifikasi dan bekerjasama dengan pihak terkait seperti Kemenkominfo dan BSSN untuk menginvestigasi hal tersebut.

“Kejadiannya itu di Januari tahun 2022, kurang lebih kira-kira satu setengah tahun yang lalu. Kita sudah identifikasi. Kemudian kita lagi kejar siapa yang kiranya membuka kemungkinan hal tersebut bisa terjadi,” ujar Silmy, Selasa (18/7/2023).

Data Dukcapil

Pada Minggu (16/7/2023), Teguh Aprianto kembali mengunggah kebocoran data di forum hacker BreachForums berupa 337 juta data di Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri.

Ia menyebut 337 juta data yang bocor itu terdiri dari nama, Nomor Induk Kependudukan (NIK), nomor Kartu Keluarga (KK), tanggal lahir, alamat, nama ayah, nama ibu, NIK ibu, nomor akta lahir, nomor akta nikah dan lainnya.

Direktur Jenderal (Dirjen) Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Teguh Setyabudi mengklaim data yang bocor itu tak sama dengan milik lembaganya.

“Yang bisa kami informasikan adalah bahwa data yang ada di Breachforums dilihat dari format elemen datanya tidak sama dengan yang terdapat di database kependudukan yang ada di Direktorat Jenderal (Ditjen) Dukcapil saat ini,” ujar dia, Senin (17/7/2023).

Baca juga: 13 Smart TV Murah Terbaik, Rp1 Jutaan Dapat 4K

Akun YouTube DPR

Kejahatan siber yang terbaru yakni peretasan akun YouTube DPR RI, hari Rabu (6/9/2023).

Foto profil channel YouTube DPR juga berubah gambar beserta tulisan ‘slot baris’.

Tidak hanya mengalami peretasan, akun YouTube DPR RI ini juga menayangan siaran langsung judi online sejak pukul 08.00 WIB.

Tidak hanya satu siaran langsung tetapi ada sejumlah siaran langsung yang akun tersebut tayangkan menggunakan bahasa Turki.

Bahkan ratusan hingga ribuan penonton menyaksikan siaran langsung tersebut.

Dalam keterangan video live itu, tayangan judi online sudah live selama 2 jam.

Ada beberapa komentar di kolom live chat mempertanyakan apakah YouTube DPR RI ini kena retas.

Sekjen DPR RI, Indra Iskandar mengatakan meminta Google untuk membekukan akun YouTube DPR RI sementara.

“Iya sedang di-take down sementara oleh pihak Google sambil di-recovery,” kata Indra kepada wartawan, Rabu (6/9/2023).

Lalu pada malam hari setelah peretasan dan take down, akun YouTube DPR RI aktif kembali.

Baca juga: iPhone 15 Sudah Dapat Kritikan Meski Apple Belum Merilisnya

- Advertisement 1-

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU