Selular.ID – Kabar mengenai larangan penggunaan iPhone bagi pejabat Tiongkok telah menciptakan gelombang kekhawatiran di pasar global.
Ternyata berdampak sangat besar bagi pasar global, terutama bagi perusahaan Apple ini tidak bisa dipandang sebelah mata.
Akibatnya, Apple, raksasa teknologi Amerika Serikat, mengalami penurunan drastis dalam penilaian perusahaannya.
Menurut laporan yang diberikan dari akun The Spectator Index Dalam dua hari terakhir, nilai pasar Apple merosot sebesar $200 miliar.
JUST IN: Apple has now lost $200 billion in valuation over the past two days, amid reports 🇨🇳 China will ban government employees from using iPhones as their work phones.
— The Spectator Index (@spectatorindex) September 7, 2023
Keputusan pemerintah Tiongkok ini tidak hanya berdampak pada kredibilitas Apple sebagai merek global, tetapi juga menimbulkan kerugian finansial yang signifikan.
Dari laporan yang sama, saham Apple diperkirakan akan mengalami penurunan sekitar 3,5%, mencerminkan ketidakpastian di antara investor terhadap masa depan perusahaan.
JUST IN: Apple share price on track to fall by 3.5% amid reports of 🇨🇳 China widening iPhone ban
— The Spectator Index (@spectatorindex) September 7, 2023
Baca juga : Pejabat Pemerintah di Tiongkok Dilarang Pakai iPhone
Langkah Tiongkok ini memberikan peringatan kepada perusahaan teknologi besar di seluruh dunia mengenai pentingnya menjaga hubungan baik dengan pemerintah dan pasar di berbagai negara.
Ini juga menyoroti betapa rentannya perusahaan terhadap keputusan politik yang dapat berdampak besar terhadap kinerja finansial mereka.
Apple sekarang dihadapkan pada tugas berat untuk membangun kembali kepercayaan dan hubungan baik dengan pemerintah Tiongkok.
Mereka harus menunjukkan komitmen mereka terhadap keamanan data dan privasi, serta mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memenuhi persyaratan dan kebijakan lokal.
Kendati demikian, dampak finansial ini juga memicu pertanyaan tentang ketergantungan perusahaan teknologi terhadap pasar Tiongkok, yang merupakan salah satu pasar terbesar di dunia.
Hal ini memberikan pelajaran berharga bagi perusahaan-perusahaan global lainnya untuk mempertimbangkan diversifikasi dan mitigasi risiko terkait ketergantungan pada pasar tunggal.
Sementara Apple mengalami tantangan serius dalam beberapa hari terakhir, akan menarik untuk melihat bagaimana mereka akan merespons dan mengatasi situasi ini dalam jangka panjang.
Baca juga : Apple Pangkas Produksi iPhone 15 Jelang Peluncuran, Simak Alasannya