JAKARTA, SELULAR.ID – Sejumlah faktor menjadi penyebab penyebaran teknologi 5G di Indonesia masih belum meluas.
Bahkan penerapan teknologi jaringan 5G di Indonesia jauh tertinggal dari negara-negara tetangga di Asia Tenggara.
Teknologi jaringan 5G ini memang sudah ada di beberapa kota di Indonesia meskipun masih belum maksimal penggunaannya.
Pasalnya hanya ada di beberapa titik di dalam kota tersebut.
Kota-kota tersebut yakni beberapa wilayah di Jabodetabek, Medan, Solo, Bandung, Surabaya, Makassar, Batam, Denpasar, dan Balikpapan.
TONTON JUGA:
“Penggelaran 5G di Indonesia sudah tertinggal di Asia Tenggara, beberapa tahun lagi berpotensi tertinggal juga di level dunia,” kata Sigit Puspito Wigati Jarot, Ketua Masyarakat Telematika Indonesia (MASTEL) bidang Implementasi Infrastruktur Telematika Nasional.
Baca juga: Menkominfo Sebut Spektrum 700 Mhz Siap Lelang Untuk Jaringan 5G
Menurut laporan GSA, sampai akhir Mei 2022, terdapat 493 operator di 150 negara dan wilayah yang telah melakukan investasi untuk pengembangan 5G.
Kata Sigit, ada tiga penyebab utama kenapa penggelaran jaringan 5G di Indonesia tak kunjung meluas.
“Penyebab utamanya ada tiga: penyediaan spektrum yang terlambat, kualitas infrastruktur yang rendah, dan Capex untuk menggelar yang tinggi,” ungkap Sigit, pekan lalu.
“Sedangkan Indonesia, kita masih belum menentukan jadwal yang jelas terkait dengan pembukaan lelang spektrum mid-band 5G.”
“Padahal frekuensi itu menjadi spektrum utamanya 5G di seluruh dunia untuk kapasitas data, bukan low-band yang untuk coverage, atau milimeter wave yang untuk spot tertentu,” lanjutnya.
Baca juga: Pinjol Meningkat 71 Persen, Pada Juni 2023, Pinjaman Untuk Pemuda Capai Rp2,3 Juta
Secara khusus beberapa negara seperti Korea Selatan telah memulai inisiatif penelitian 5G multi-negara.
Hal itu berpotensi untuk membuka jalan bagi perkembangan 6G di masa depan.
Bahkan Korea Selatan telah menyampaikan targetnya untuk mengkomersilkan layanan jaringan 6G pada tahun 2028.
“Keterlambatan ini bisa membawa beberapa konsekuensi, di antaranya kesempatan kontribusi ekonomi yang terhambat, kesempatan mendapatkan investasi akan berkurang, dan juga hambatan berkembangnya inovasi baru terkait 5G,” ungkapnya.
“Pengembangan 5G yang ditunda-tunda juga akan menghambat inovasi yang dilakukan oleh anak bangsa,” tandasnya.
Baca juga: XL Axiata Berharap Pemerintah Gratiskan Spektrum untuk Gelar 5G