JAKARTA, SELULAR.ID – Sejumlah operator telekomunikasi atau seluler menanggapi berbeda terkait lelang spektrum frekuensi 700 MHz yang akan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) lakukan.
Meskipun Kominfo belum memberikan kepastian jadwal terkait lelang spektrum frekuensi 700 MHz tetapi sejumlah operator seluler memberikan tanggapan yang beragam.
PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) berharap agar spektrum frekuensi 700 MHz bersih dari siaran analog sebelum Kominfo lelang.
Anak usaha PT Telkom Indonesia Tbk itu belum memutuskan untuk terlibat dalam lelang bekas siaran analog tersebut.
TONTON JUGA:
Vice President Corporate Communications Telkomsel Saki Hamsat Bramono mengatakan frekuensi radio merupakan sumber daya terbatas yang berperan penting dalam penyelenggaraan jaringan mobile broadband.
Baca juga: Lelang Spektrum 700 MHz Jangan Kemahalan, Perhatikan Kekuatan Operator!
Telkomsel masih terus melakukan pengkajian mendalam dan terukur serta menunggu kebijakan yang akan pemerintah keluarkan terkait proses seleksi.
Hal ini untuk memastikan optimalisasi pemanfaatan frekuensi 700 MHz tersebut dalam mendukung penggelaran jaringan broadband di Indonesia.
“Kami berharap rangkaian proses penghentian siaran analog atau Analog Switch Off (ASO) terselesaikan secara tuntas dan menyeluruh,” kata Saki, pekan lalu.
“Terutama pada spektrum frekuensi yang akan dilelang/seleksi tersebut, agar terhindar dari potensi interferensi yang dapat merugikan seluruh pihak,” sambungnya.
Saat ini Telkomsel merupakan operator dengan jumlah frekeunsi terbesar.
Dari total 767 MHz spektrum frekuensi yang Kominfo alokasikan kepada operator seluler, Telkomsel memanfaatkan 130 MHz + 50 MHz.
Dengan jumlah spektrum tersebut, Telkomsel melayani lebih dari 150 juta pengguna seluler di Indonesia.
Tidak hanya itu, Telkomsel juga berharap pada lelang spektrum 700 MHz, pemerintah dapat menimbang biaya sewa frekuensi yang tinggi saat ini.
Pasalnya biaya sewa frekuensi termasuk dalam penerimaan negara bukan pajak atau PNBP.
“Tujuannya agar kesehatan industri tetap terjaga,” kata Saki.
Telkomsel membukukan pendapatan sebesar Rp44 triliun pada semester I/2023 atau tumbuh 1 persen secara tahunan.
Pendapatan dari layanan data berkontribusi sebesar Rp37,69 triliun tumbuh 7,4 persen year on year/YoY.
Sementara itu pendapatan dari layanan panggilan suara dan SMS sebesar Rp6,3 triliun.
Peningkatan pendapatan terjadi sejalan dengan kualitas layanan yang makin baik didorong oleh peningkatan jaringan dari 3G ke 4G.
Tanggapan Berbeda
Baca juga: XL Axiata Siap Ikut Lelang Spektrum 700 MHz Bekas MNCN dan SCMA