Selular.ID – Baru-baru ini, industri smartphone dunia disajikan dengan peristiwa menarik ketika laporan dari lembaga survei Canalys merilis informasi bahwa perusahaan smartphone Realme telah terlempar dari peringkat 5 besar dalam hal pangsa pasar di Q2 2023.
Namun, respons dari pihak Realme tidak terdengar sepihak. Krisva PR Realme menanggapi laporan tersebut dengan menyatakan bahwa perusahaan memiliki data internal yang berbeda dengan temuan Canalys.
Laporan yang dikeluarkan oleh lembaga survei Canalys mengindikasikan bahwa Realme telah keluar dari 5 besar dalam peringkat pangsa pasar smartphone.
Kalah dari grup Transsion yang berisikan 3 produsen smartphone yakni Infinix, Tecno, dan Itel. Kini mereka yang mengisi posisi 5 besar.
Sedangkan untuk 4 besar teratas masih di huni oleh nama kawakan seperti (1) Oppo dengan pangsa pasar 20%, (2) Samsung dengan 19%, (3) Vivo 18%, (4) Xiaomi dengan 16%.
Ini menunjukkan bahwa persaingan di dalam industri semakin sengit, dan perubahan posisi perusahaan dalam peringkat tersebut bisa mencerminkan dinamika pasar yang terus berubah.
Namun, respon dari Krisva Angnieszca selaku Public Relations Lead realme menunjukkan pandangan yang berbeda.
Pihak Realme menegaskan bahwa mereka memiliki data internal yang memberikan pandangan yang berbeda terkait posisi perusahaan dalam pangsa pasar.
“Kita baru dapet data itu dari satu sumber riset, jadi kita belum merangkum secara detail dari realmenya seperti apa, karena untuk mendapat kesimpulan itu kita harus melihat dari berbagai survei juga kalau dari realme sendiri kita melihat data di internal kita mengalami ada pertumbuhan di Q1 mendapatkan pertumbuhan yang bagus dan di Q2 juga mengalami pertumbuhan.” Kata Krisva pada sesi wawancara, Rabu (23/08/2023).
“Maka dari itu kalau kita melihat di data kita, pertumbuhan kita itu masih sesuai jalannya kita di Q2 itu sendiri.” Tambahnya.
Ini memberikan sudut pandang bahwa mungkin ada faktor-faktor lain yang belum diperhitungkan dalam laporan Canalys.
Dalam konteks ini, Realme juga membawa bukti pencapaian mereka sebagai kontras terhadap laporan Canalys.
Pernyataan mereka tentang telah mencapai pengiriman sebanyak 20 juta unit menunjukkan bahwa perusahaan memiliki momentum yang kuat dalam upayanya untuk tetap relevan di pasar smartphone global.
Baca juga : Tampung Feedback Anak Muda Jadi Kunci realme Sukses Selama 5 Tahun di Pasar Indonesia