Selular.ID – Terjadi lagi kasus penyalahgunaan barcode QRIS palsu yang dimanfaatkan penjahat untuk meraup keuntungan pribadi.
Teknologi bisa jadi wadah masyarakat untuk melihat dunia, serta mempermudah juga dalam melakukan kegiatan sehari-hari.
Tapi dengan pemanfaatan teknologi bisa diakali oleh pihak yang tidak bertanggung jawab dalam melancarkan aksinya untuk tindak kejahatan ataupun hanya untuk keuntungan pribadi.
Salah satunya teknologi yang kini semakin dekat dengan aktivitas masyarakat ialah penggunaan QRIS dalam transaksi.
Mengingatkan kembali QRIS ini adalah singkatan dari Quick Response Code Indonesian Standard. QRIS ini merupakan upaya standarisasi dari Bank Indonesia untuk menyatukan beragam kode QR dari Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) yang memanfaatkan hal tersebut.
Secara pribadi QRIS ini memang mempermudah masyarakat, apalagi di zaman gen Z saat ini yang kebanyakan cashless (pembayaran tanpa uang fisik) ini sangat cocok.
Baca juga : Cara Pencegahan Kasus Penipuan QR Code Palsu Jelang Lebaran 2023
Tapi nyatanya QRIS bukan hanya mempermudah masyarakat, tapi juga banyak pelaku yang tidak bertanggung jawab memanfaatkan ini sebagai pelumas aksinya.
Masih ingat kejadian barcode QRIS di masjid dengan dalih sebagai amal secara digital? Ternyata pelaku memanfaatkan itu bukan masuk kekantong kas masjid, melainkan masuk ke rekening pencuri.
Kini, kasus yang mirip kembali terjadi, memanfaatkan teknologi QRIS kepada pedagang kaki lima di daerah yang mungkin minim pengetahuan tentang hal ini.
Cerita ini berawal kali tidak diketahui, namun ini dikutip dari tweet yang dibagikan oleh akun Twitter @txtdrBekasi dari unggahan foto yang bercerita.
Bahwa kali ini pelaku bukan masjid yang menjadi objek aksinya, melainkan pedagang yang memang hal itu dekat dengan dunianya kini untuk mempermulus aksinya.
sedikit cerita dr warga, pelajaran nih yg pen bayar make e-wallet, nanya dulu ama kang dagangnya bisa apa kagak, makin licik bae org jahat karang kagak danta pic.twitter.com/k7z2xtoD1Q
— TxtdariBekasy 💅🏻 (@txtdrbekasi) August 6, 2023
Di dalam unggahannya tersebut, seorang pembeli ingin membayar makanan yang ia beli menggunakan QRIS, namun pedagang yang sebagai warung tendaan di pinggir jalan, sepertinya kurang pengetahuan tentang QRIS.
Karena ia juga merasa tidak pernah mendaftarkan hal tersebut, dan lebih parahnya lagi pedagang juga gapunya ATM.
Dari hal tersebut ledagang mengaku bahwa memang ada seseorang mengaku oknum dari Shopee untuk menempelkan stiker.
Ternyata stiker yang dimaksud ialah QRIS, dan pelaku dengan asal menempel agar pembeli berhasil bertransaksi dengan barcode QRIS tersebut.
Namun sepertinya pelaku tidak mendapatkan keuntungan yang banyak, karena pedagang bilang pelaku menempelkan stiker QRIS itu di sore hari dihari yang sama setelah kejadian itu dirasakan.
Membalas postingan tersebut, akun dengan nama @agung_e_f, ia berujar bahwa masih kurangnya edukasi tentang QRIS ini kepada pedagang.
Mana nih pemuja Qras Qris Qras Qris…
Edukasi nya ke pedagang aja gk jelas dari penyedia Qris..
Lu enak bener ngatain pedagang yg gk mau Qris menyulitkan transaksi…
Irata² pedagang kaki lima punya hape juga buat WA, telponan doang. gk kaya lu yg semua apps investasi ada..
— Lebah Ganteng (@agung_e_f) August 6, 2023
Padahal mengingat setelah kejadian QRIS palsu di masjid tersebut merebak, mengutip dari fintechpost, Bank Indonesia (BI) akan memperketat pendaftaran QRIS.
Ini dikatakan oleh Fitria Ismi Triswati, Direktur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran, bahwa proses dan mekanisme yang ditetapkan untuk mendaftar QRIS sudah sangat ketat.
Tapi nyatanya hal barcode QRIS palsu masih kembali terjadi, mungkin ini harus di tanggulangi dan menjadi perhatian lebih bagi Bank Indonesia.
Baca juga : Agar Terhindar Dari Kasus Kotak Amal Masjid, BI Perketat Pendaftaran QRIS