Kapitalisasi pasar GOTO tercatat sebesar Rp107,7 triliun. Sejak awal tahun atau secara year to date (YTD), saham GOTO bergerak stagnan.
Sementara itu, dalam 1 pekan terakhir, saham GOTO tercatat telah turun 16,51 persen, dan dalam 1 bulan terakhir turun 19,47 persen.
Melansir data Bloomberg Terminal, dari 30 analis, sebanyak 19 analis memberikan rating buy untuk saham GOTO.
Lalu sebanyak 9 analis memberikan rating jual untuk GOTO, dan sisanya sebanyak 2 analis memberikan rating netral untuk saham GOTO.
Analis Maybank Sekuritas Etta Rusdiana Putra dalam risetnya menyebut pihaknya memberikan rating beli untuk saham GOTO, dengan target harga atau target price Rp153 per saham.
Maybank Sekuritas percaya penurunan peringkat sektor teknologi menjadi peluang bagi GOTO.
Hal ini karena GOTO memiliki visi untuk memperbaiki keuntungannya dengan memperkuat operasinya dan meningkatkan efisiensi pemasaran.
Maybank Sekuritas menyukai GOTO karena menjadi pemimpin pasar dan prospek untuk pertumbuhan jangka panjangnya.
Pasalnya, layanan GOTO melayani kelas menengah Indonesia yang meningkat menjadi 55-60 juta masyarakat.
Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan pada tahun ini, terbatasnya ruang kenaikan tingkat suku bunga membuat harapan akan penurunan tingkat suku bunga mencuat naik.
“Hal ini membuat tekanan kepada indeks teknologi berkurang,” kata Nico.
Nico melanjutkan, ketika ruang kenaikkan tingkat suku bunga menjadi terbatas, otomatis tekanan terhadap kinerja keuangan perusahaan teknologi juga jauh berkurang.
Ketika tekanan berkurang, Nico melihat hal ini akan membuat kinerja emiten di sektor teknologi juga akan membaik.
Baca juga: William Tanuwijaya Lakukan Pengalihan Saham GOTO Miliknya, Terungkap Alasannya
Page: 1 2
This website uses cookies.