Indonesia tidak termasuk dalam negara dengan jumlah pengguna ChatGPT terbanyak.
Namun, aplikasi ChatGPT termasuk perangkat AI yang paling banyak masyarakat Indonesia gunakan, yaitu 52 persen.
Mengutip Goodstat.id, dalam survei Populix menunjukkan 76 persen pengguna ChatGPT berasal dari pulau Jawa.
Sayangnya, Indonesia masuk 10 besar negara dengan kebocoran akun ChatGPT terbanyak, tepatnya di posisi 9.
Beberapa waktu lalu, perusahaan intelejen siber asal Singapura Group-IB mengungkapkan ada 101.134 data pengguna ChatGPT bocor di dark web dalam satu tahun terakhir.
“Banyak perusahaan mengintegrasikan ChatGPT ke dalam alur operasional mereka,” kata of Threat Intelligence Group-IB Dmitry Shestakov.
“Mengingat konfigurasi standar ChatGPT menyimpan semua percakapan, hal ini secara tidak sengaja dapat memberikan data sensitif kepada peretas,” sambungnya.
Sepanjang Juni 2022 hingga Mei 2023, terungkap kebocoran data pengguna ChatGPT tertinggi pada Mei 2023, yakni sebanyak 26.802 data akun yang bocor.
Kebocoran data terus berlanjut, sebanyak 2.555 akun ChatGPT Indonesia bocor ke Dark Web.
Informasi yang publik retas terdiri dari akun email, detail kartu bank, informasi dompet kripto, riwayat penelusuran, dan berbagai informasi yang pengguna peroleh dari sektor bisnis.
Tak hanya dari sisi keamanan, masyarakat juga harus berhati-hati menggunakan data ChatGPT.
CEO & CTO GDP Labs & CTO GDP Venture, On Lee mengatakannya saar berbicara pada sesi bertajuk AI for Good: How AI is Helping Humanity and Business dalam acara Fortune Indonesia Summit 2023.
“Sekarang banyak orang misunderstanding Chat GPT itu so powerful dan super smart dan bisa kerjakan semuanya. Itu tidak benar,” katanya.
On Lee mengatakan, banyak hasil olahan kecerdasan buatan (AI) yang Chat GPT gunakan dalam memberikan solusi hanya terbatas pada data internet hingga September 2021.
Dia menegaskan, bahwa Chat GPT tidak melulu berhasil menjawab permasalahan penggunanya dan terkadang data tidak relevan.
“Jadi saya katakan, harus sangat-sangat hati pakai ini (Chat GPT). Dia enggak selalu benar. Waktu pakai ini juga harus hati-hati,” ujarnya.
Baca juga: OpenAI Bakal Hadirkan Aplikasi ChatGPT di Android, Dampak Pengguna Menurun