Selular.ID – Pasar smartphone berada dalam kondisi sulit setelah enam kuartal berturut-turut mengalami penurunan pengiriman.
Jika pada kuartal pertama tahun ini telah terjadi penurunan 12%, kali ini sedikit lebih baik.
Tetapi Canalys melaporkan ada sedikit harapan, karena para analis melihat tanda-tanda pertama pemulihan.
Pengiriman smartphone global masih turun 11% YoY, sedikit lebih baik dari penurunan 12% di Q1, meski hanya sedikit.
Namun, inventaris sedang dibersihkan dengan vendor yang mencoba mengeluarkan model lama untuk mengosongkan ruang untuk peluncuran baru.
Mereka juga berusaha untuk mengamankan pasokan komponen kunci untuk lindung nilai terhadap kenaikan harga yang tiba-tiba.
Adapun Top 5 vendor smartphone global untuk periode April-Juni 2023 berturut-turut adalah Samsung (21%), Apple (17%), Xiaomi (13%), Oppo (10%), dan Vivo (8%).
Lima besar produsen smartphone mempertahankan posisi mereka dari kuartal sebelumnya, meskipun beberapa menurun lebih dari yang lain.
Misalnya Apple naik dari 21% di Q1 menjadi 17% di Q2 sementara Samsung tetap relatif stabil dari 22% menjadi 21%.
Xiaomi naik 2 poin persentase di belakang permintaan yang kuat untuk model Redmi baru.
Demikian pula, seri-Y vivo yang terjangkau terbukti cukup populer.
Oppo dan OnePlus bekerja dengan baik di pasar inti mereka di kawasan Asia-Pasifik.
Perlu dicatat: Canalys menggabungkan angka untuk Oppo dan OnePlus tetapi melacak vivo secara terpisah.
Pengiriman dan pertumbuhan smartphone di seluruh dunia
Canalys Preliminary Smartphone Market Pulse: Q2 2023
“Oppo, Vivo, Transsion, dan Xiaomi meningkatkan pangsa pasar mereka di kisaran harga di bawah $200 melalui insentif penjualan yang lebih kuat dan agresi ritel,” kata Le Xuan Chiew, Analis di Canalys.
Mereka tidak sendiri. Canalys melihat “peningkatan investasi di saluran dalam bentuk insentif saluran dan kampanye pemasaran yang ditargetkan untuk merangsang permintaan konsumen akan peluncuran baru, mendorong aktivitas saluran”.
Baca Juga: Canalys: Top 5 Vendor Smartphone Dunia Q1-2023, Pasar Turun 12%
