Kamis, 31 Juli 2025
Selular.ID -

Salah Siapa Kasus Kebocoran Data Marak Terjadi?

BACA JUGA

Selular.ID – Tidak pernah usai dan makin marak terjadi kasus kebocoran data dan percobaan penipuan (phishing) di Indonesia, jadi salah siapa ?

Tidak perlu jauh memikirkan siapa yang salah, apakah pihak pemerintah atau pihak lembaga keamanan data siber di Indonesia, karena yang perlu disalahkan ialah dari diri sendiri.

Pertanyaannya balik ke diri sendiri, sudahkah perangkat pintar anda terinstall antivirus? Mungkin tidak banyak yang menggunakannya bukan?

Melihat data yang dihimpun dari databoks, di tahun 2022 lalu, pengguna yang memakai fitur antivirus di smartphone nya hanya sebanyak 6,2%, jumlah yang amat sedikit apabila diukur jumlah penduduk Indonesia sekitar 270juta penduduk.

Ya, jadi semua itu bermula dari diri sendiri. Karena menurut pakar keamanan siber sekaligus Founder & CTO PT Prosperita Mitra Indonesia, Yudhi Kukuh mengatakan pentingnya pakai antivirus di perangkat pintar.

Bukan tidak mungkin, dan jangan merasa aman-aman saja karena tidak pakai keamanan extra, nyatanya phishing dengan modus baru marak terjadi.

Karena jika melihat data pengguna yang memakai antivirus di smartphonenya hanya sedikit, kurang dari 10% tandanya 90% lainnya sangat mudah disusupi oleh Ransomware.

“Itu berarti 90% adalah potensi bagi si pembuat Malware nya untuk masuk ke berbagai macam perangkat, padahal klo dia pakai antivirus di mobile itu pada saat dia download saja sudah langsung ke block apknya atau jika dia sudah dikenal itu angsung ke block.” Jelasnya Yudhi, Selasa (25/07/2023).

Perlu digaris bawahi juga, bahwa telepon, handphone, ataupun smartphone itu adalah perangkat yang berevolusi. Mirip tapi beda sifatnya.

Mungkin dahulu telepon hanya memang untuk berkomunikasi jarak jauh, hadirnya handphone yang bisa mulai mengirim pesan, ditambah lagi era smartphone yang saat ini zamannya bukan lagi dipergunakan untuk telepon dan mengirim pesan saja, tapi nyatanya juga layanan perbankan, uang elektronik, ataupun itu sudah ada hanya di dalam satu perangkat smartphone.

Ditambah dengan percepatan internet membuatnya itu semakin mudah perpindahan data, dan dimanfaatkan pula oleh pelaku yang tidak bertanggung jawab untuk melakukan kejahatan.

Dijelaskan pula oleh Yudhi, bahwasanya percobaan serangan siber dari berbagai macam negara yang menyerang Indonesia ini bukan lagi hitungan jam atau menit, tapi hitungan detik masuk berbagai macam puluhan bahkan ratusan serangan.

Kembali lagi, bukan hanya berharap kepada pemerintah dan pihak keamanan siber di Indonesia dalam mencegah terjadinya kebocoran data, coba mulailah dari diri sendiri, karena setidaknya data penting didalam perangkat pintar anda bisa dicegah.

Baca juga : Bedanya Ransomware Tradisional Dengan Modern

- Advertisement 1-

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU