Kamis, 31 Juli 2025
Selular.ID -

Ketimbang Berseteru, Qualcomm dan IBM Dorong Dialog Pembatasan Perdagangan Chip

BACA JUGA

Uday Rayana
Uday Rayana
Editor in Chief

Jakarta, Selular.ID – Pembatasan perdagangan chip oleh AS terhadap China, memicu pro dan kontra. Asosiasi Industri Semikonduktor AS (SIA) menyerukan kepada pemerintah AS untuk “meredakan ketegangan dan mencari solusi melalui dialog, bukan eskalasi lebih lanjut”.

Dua raksasa teknologi, IBM dan Qualcomm termasuk di antara anggota SIA AS. Untuk diketahui, SIA mewakili suara industri semikonduktor, salah satu industri ekspor utama Amerika dan pendorong utama kekuatan ekonomi, keamanan nasional, dan daya saing global Amerika.

Semikonduktor – chip kecil yang memungkinkan teknologi modern – mendukung produk dan layanan luar biasa yang telah mengubah hidup dan ekonomi masyarakat dunia.

SIA mewakili 99 persen industri semikonduktor AS berdasarkan pendapatan dan hampir dua pertiga dari perusahaan chip non-AS.

Melalui asosiasi ini, SIA berupaya memperkuat kepemimpinan manufaktur, desain, dan penelitian semikonduktor dengan bekerja sama dengan Kongres, Administrasi, dan pemangku kepentingan industri utama di seluruh dunia untuk mendorong kebijakan yang mendorong inovasi, mendorong bisnis, dan mendorong persaingan internasional.

Baca Juga: Dominasi AS dan Barat Dalam Teknologi Chip Bakal Dipatahkan China

Pekan lalu, SIA mendesak otoritas AS untuk “menahan diri dari pembatasan lebih lanjut sampai terlibat lebih luas dengan industri dan pakar untuk menilai dampak pembatasan saat ini dan potensi untuk menentukan apakah pembatasan itu sempit dan jelas, diterapkan secara konsisten, dan sepenuhnya dikoordinasikan dengan sekutu”.

Meskipun memuji upaya untuk meningkatkan sektor di AS dengan undang-undang Chips dan Sains, SIA mencatat “memungkinkan industri untuk terus mengakses pasar China, pasar komersial terbesar di dunia untuk semikonduktor komoditas, penting untuk menghindari kerusakan dampak positif dari upaya ini”.

“Langkah berulang, untuk memaksakan pembatasan yang terlalu luas, ambigu, dan kadang-kadang sepihak berisiko mengurangi daya saing industri semikonduktor AS, mengganggu rantai pasokan, menyebabkan ketidakpastian pasar yang signifikan, dan mendorong pembalasan yang terus meningkat oleh China,” tambah SIA.

Sikap SIA yang mendorong dialog antara AS dan China, mendorong Asosiasi Industri Semikonduktor China (CSIA) untuk bersuara.

CSIA bergabung dengan SIA dalam menyerukan pengekangan terhadap pembatasan perdagangan chip lebih lanjut oleh otoritas AS. CSIA memperingatkan, perang chip kedua negara akan mendorong  fragmentasi industri dan kerugian ekonomi global yang tidak dapat diperbaiki.

Dalam sebuah pernyataan, CSIA menyoroti skala dan pentingnya pasar China untuk mitra global dan dukungan jangka panjangnya dalam pengembangan produk, yang ditegaskan memberikan kontribusi penting bagi orang-orang di seluruh dunia termasuk di pasar negara berkembang.

Disebutkan bahwa tindakan lebih lanjut untuk mengganggu rantai pasokan internasional dapat “mempertaruhkan integritas pasar global dan kemakmuran ekonomi global”.

Asosiasi tersebut juga menetapkan pembatasan perdagangan pemerintah AS yang diklaim telah mengganggu rantai pasokan di seluruh dunia.

Baca Juga: Mengapa AS Takut Jika China Mampu Membuat Semikonduktor Sendiri?

CSIA menilai kebijakkan pembatasan chip merugikan konsumen dan dapat membahayakan daya saing industri semikonduktor AS.

Langkah pengetatan perdagangan chip, telah banyak merugikan perusahaan AS yang selama ini memasok produknya ke China.

Salah satu perusahaan yang terkena dampaknya adalah Micron. China telah melarang produsen chip terkemuka AS itu, menjual produk chip memori ke industri utama negeri Tirai Bambu itu.

Micron mengatakan larangan penjualan ke perusahaan China dapat menggerus pendapatannya. Pasalnya pihaknya banyak mengerjakan proyek infrastruktur utama di sana.

“Kami saat ini memperkirakan berbagai dampak dalam persentase satu digit dari total pendapatan perusahaan kami di kelas bawah dan pendapatan perusahaan di kelas atas,” ujar Kepala Keuangan Micron, Mark Murphy dikutip dari CNN.

Baca Juga: Dominasi AS dan Barat Dalam Teknologi Chip Bakal Dipatahkan China

- Advertisement 1-

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU