Selular.ID – Layanan chatbot milik OpenAI, ChatGPT mendapatkan banjir keluhan dari sejumlah pihak.
Banjir keluhan ChatGPT ini membuat Komisi Perdagangan Amerika Serikat (FTC) bahkan sampai turun tangan dalam menginvestigasi.
Aksi ini menandai penyelidikan pertama untuk OpenAI yang berasal dari lembaga pemerintahan.
Pemicu hal ini karena popularitas ChatGPT yang tumbuh signifikan sejak pertama kali rilis pada November tahun lalu.
TONTON JUGA:
FTC akan fokus menyelidiki apakah ChatGPT membahayakan pengguna dengan mengoleksi data pribadi.
Serta turut menyebarkan hoaks via platform-nya, melansir dari DigitalTrends, Senin (17/7/2023).
Baca juga: Kemampuan Google Bard Ungguli ChatGPT, Ada Bahasa Indonesia
Lebih parah, ada kecurigaan ChatGPT bisa menciptakan ‘halusinasi’ dari informasi tak akurat yang ChatGPT sodorkan.
Bahkan, ada juga keluhan ChatGPT bisa merusak reputasi seseorang.
FTC juga akan melihat bagaimana proses OpenAI melatih teknologi kecerdasan buatannya dan mengolah data personal yang pengguna serahkan.
Washington Post melaporkan FTC memulai penyelidikannya dengan mengirimkan dokumen 20 halaman.
Di dalamnya, FTC meminta OpenAI menyerahkan informasi mengenai keluhan pengguna, serta berbagai gugatan yang pernah mereka terima.
FTC juga meminta detil kebocoran data pengguna, termasuk chat history dan pembayaran, yang terjadi pada awal tahun ini.
Gugatan ChatGPT
Baca juga: Pelantikan Menkominfo Baru Bakal Presiden Jokowi Lakukan Hari Ini, Simak Sosoknya