Selular.ID – Selama krisis pandemi 2020, Zoom telah menjadi salah satu platform yang mendukung kerja di seluruh dunia.
Tetapi ketika cara kerja sudah mulai kembali normal, orang-orang tidak begitu bergantung pada Zoom.
Perusahaan hanya akan mengimplementasikan solusi digital ketika mereka ada dalam keadaan darurat dan keadaan mendesak.
Lalu bagaimana Zoom melihat ini dalam perspektif bisnis dan bagaimana strategi Zoom di masa depan? Dan apa saja inovasi Zoom saat ini?
Menjawab pertanyaan itu, Head of UCaaS at Zoom Nathan Guy mengungkapkan, pada tahun 2020, yang kemudian berlangsung selama beberapa tahun, Zoom menjadi platform terdepan untuk remote working.
Tetapi, yang mungkin tidak diketahui banyak pengguna, bahkan sebelum pandemi global, Zoom sudah membangun solusi berikutnya dalam ekosistem.
“Apa yang kami inovasikan di tahun 2018 untuk membuat platform Zoom tersedia di handphone, dan kemudian diluncurkan pada Januari 2019, telah mengumpulkan hingga 6 juta pengguna,” ungkap Nathan.
Contoh ini, menurut Nathan, menunjukan tingkat inovasi Zoom sebelum pandemi yang sudah mendorong perusahaan untuk menjadi solusi bisnis secara keseluruhan.
Baca Juga: Ini Inovasi Terbaru Zoom Bagi Penggunanya
Nathan menggaris-bawahi, inovasi Zoom tidak hanya mengenai remote workers, bukan hanya tentang berada di kantor, namun tentang menyediakan ruang kerja di masa depan, dan masa depan ruang kerja tersebut bersifat mobile, remote.
“Ruang kerja bisa berada di dalam kantor, di cafe, dan di mana pun. Sehingga, kami harus membangun platform yang memberikan Anda pengalaman kerja yang sama di mana pun Anda berada, dan kaya akan fitur,” terang Nathan.

Nathan memamerkan, secara ekosistem, Zoom memiliki AI yang terintegrasi di dalamnya – yang dapat membantu pengguna untuk mendapat pengalaman yang lebih baik di handphone mereka, misalnya melalui virtual background.
Tidak harus menunggu sebuah pandemi global bagi Zoom untuk mengeluarkan fitur-fitur baru.
“Kami terus mengembangkan fitur-fitur yang memberikan nilai lebih untuk bisnis-bisnis masa kini. Dalam Zoom One, terdapat berbagai fitur yang bisa digunakan di kantor untuk memandu bisnis menuju produktivitas yang lebih baik,” ucap Nathan.
Baca Juga: Pengguna Zoom Bakal Dapat Gunakan Avatar Saat Meeting Online
Lebih lanjut Nathan memberi perumpamaan bagaimana perusahaan mengolah sebuah fitur baru.
“Kami semakin memperluas inovasi agar Zoom tetap relevan, tidak hanya dari luar, namun Zoom terintegrasi dalam bisnis Anda. Misalnya suara. Suara ada di mana saja, sebuah bahasa alami untuk kita berkomunikasi. Suara merupakan sebuah kegunaan, layaknya listrik, gas, dan air. Namun, jika Anda menaruh air di botol atau wastafel, air itu tidak melakukan apa-apa untuk Anda; tidak memberikan nilai apa pun pada bisnis Anda. Anda harus mengambil air tersebut dan menambahkannya ke dalam sebuah resep; Anda harus membuat air itu bekerja.”

“Seperti air, kita harus menerapkan suara tersebut untuk memperoleh produktivitas terbaik bagi pengguna dan pelanggan Anda di lingkungan digital saat ini. Bagian dari penerapan tersebut ialah dengan melihat proses bisnis Anda dan memahami bahwa jika Anda dapat menanamkan fitur-fitur seperti voice, sms, mengirim pesan, e-mail dan sebagainya ke dalam proses bisnis Anda melalui 4 atau 5 aplikasi berbeda yang karyawan Anda gunakan, maka Anda dapat meningkatkan produktivitas,” kata Nathan.
“Sebagai contoh, sebuah perusahaan di Indonesia memiliki pergantian staf yang cukup tinggi. Proses on-boarding karyawan-karyawan baru tersebut membutuhkan 30 hari hingga mereka dapat mencapai puncak produktivitas mereka. Kita dapat menggunakan fitur-fitur seperti video, webinar, event atau pelatihan dalam Zoom IQ for Sales untuk mempercepat peningkatan produktivitas karyawan baru tersebut dalam 10 hari, bukan 30 hari,” sambungnya.
“Itu saja mempercepat peningkatan produktivitas sebanyak 66%,” ucapnya.
“Jadi, Anda perlu mencari berbagai cara untuk memanfaatkan teknologi di dalam dan di luar kantor, sehingga bisa memperoleh hasil yang maksimal dari bisnis Anda, dari biaya yang sudah Anda keluarkan,” tutup Nathan.
Baca Juga: Memasuki Era Kolaborasi, Zoom Dukung Semua Segmen Industri Untuk Gaya Kerja Fleksibel