Jumat, 1 Agustus 2025
Selular.ID -

ATSI Ingin Pemerintah Ringankan Beban Pajak Pelaku Telekomunikasi, Berjasa untuk Digitalisasi

BACA JUGA

Selular.ID – Pemerintah seharusnya meringankan beban pajak bagi para pelaku telekomunikasi.

Hal meringankan beban pajak telekomunikasi ini oleh Wakil Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI), Merza Fachys sampaikan di acara Selular Award ke-20.

Ajang Selular Award ke-20 ini berlangsung di Park Regis Arion, Kemang, Jakarta Selatan, Senin (26/6/2023).

Pasalnya, menurut Merza, pelaku telekomunikasi berperan penting bagi para pelaku UMKM dan masyarakat melek digital.

TONTON JUGA:

Peran industri seluler di Tanah Air sangat besar karena teknologi dan benar-benar menjadikannya sebagai enabler bagi banyak sektor bisnis lainnya, baik bisnis yang berbasis digital maupun non digital.

Baca juga: Merza Fachys Ungkap Kisah Kemajuan Industri Selular, Mari Cari Solusi

“Seluler mengubah situasi ekonomi, mampu mendorong UMKM naik kelas. Saat ini ada 215,6 juta masyarakat Indonesia atau 78,2 persen penduduk yang sudah menjadi pengguna internet. Angka ini di atas rata-rata pengguna internet di negara-negara Asia yang baru hanya mencapai 72 persen,” ujarnya.

“Yang menarik, sebanyak 98 persen masyarakat Indonesia memgakses internet via smartphone dan mampu menghidupkan 353 juta nomor seluler aktif,” sambung Merza.

Merza memaparkan, saat ini 94 persen entitas pelaku usaha Indonesia sudah mengunakan internet.

“Kita telah melihat industri seluler telah menjadi enabler banyak hal dan sebanyak 92 persen pengguna seluler di Indonesia adalah di Android, sisanya iOS,” sebutnya.

Platform over the top sangat untung karena digitalisasi di masyarakat Indonesia saat ini.

Dia mencontohkan, transaksi di platform pemesanan makanan online di Indonesia angkanya mencapai 1,4 miliar dolar AS tahun 2022 lalu. Angka ini tumbuh 26,3 persen dari tahun 2021.

“Seluruh transaksi tadi 86 persen dibayar melalui online payment seperti m-banking, virtual account, QRIS dan lain-lain. Ada 400 sampai 500 juta transaksi per bulan di 202,” ujarnya.

“Angka itu belum menghitung hal hal lain yang dicreate media sosial seperti konten video, musik dan sebagainya,” imbuhnya.

Dia menyebutkan, 4000 triliun rupiah lebih ekonomi digital di Indonesia. Namun pada saat yang sama dia prihatin bisnis di industri seluler yang menjadi enabler bagi banyak sektor ekonomi kondisinya cenderung stagnan.

“Dalam dekade terakhir operator seluler yang semula ada 11 sekarang tinggal 4 operator. Revenue operator tumbuh tipis 1,8 persen sampai 2 persen di 2022. Industri seluler saat ini menghadapi tantangan kontradiktif karena laba cenderung stagnan,” ujarnya.

Karena itu dia mendorong agar pemerintah serius ikut memikirkan pengembangan infrastruktur telekomunikasi karena tidak bisa sepenuhnya hanya mengandalkan swasta.

“Sudah saatnya manfaat pajak yang didapat dari ekonomi digital digunakan untuk pembangunan infrastruktur telekomunikasi. Begitu juga beban pembangunan infrastruktur telekomunikasi harus ada sharing beban antara pemerintah pusat dan daerah,” kata Merza.

“Ada ribuan triliun dana yang berputar di atas platform telekomunikasi, begitu juga dengan beban fixed cost operator yang bersifat regulatory sebaiknya diturunkan. Begitu juga kewajiban kewajiban tertentu pada operator seharusnya dihapus agar industri telekomunikasi Indonesia tetap tumbuh sehat,” ujarnya.

Direktur Penataan Sumber Daya Kominfo RI, Denny Setiawan mengatakan, Indonesia menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang resilient. Industri telko meningkat.

Valuasi ekonomi digital Indonesia juga meningkat dari 70 miliar USD 2021 jadi 145 juta USD berdasar data Google dan Temasek.

“Kominfo terus upayakan percepatan transformasi digital dengan fokus pada empat sektor yakni infrastruktur digital, pemerintahan digital, masyarakat digital dan ekonomi digital,” ungkapnya.

Dia menyebutkan, saat ini ada 450 ribu km bentang kabel serat optik di Indonesia.

“Untuk tahun 2023 ini Senin lalu kita sudah luncurkan Satelit Satria 1 dan nanti akan diluncurkan satelite lain yang total akan memiliki kapasitas total untuk sediakan 150 ribu fasilitas umum di negeri ini seperti pendidikan, kesehatan hingga militer,” sebutnya.

Dia menambahkan, Kominfo saat ini tengah membangun Pusat Data Nasional (PDN) di Batam, Bekasi, iKN dan Labuan Bajo.

“Tahun ini sedang dibangun PDN di Bekasi dan dirancang tier 4 sebagai level tertinggi pusat data,” ungkapnya.

Kominfo juga sudah menyediakan pusat data nasional sementara dan sudah ratusan instansi pemerintahan pusat dan daerah serta lembaga manfaatkan.

Baca juga: Indosat Ooredoo Hutchison Raih 4 Penghargaan Bergengsi di Selular Award ke-20

- Advertisement 1-

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU