Selular.ID – Perusahaan Nvidia baru-baru ini mengatakan pada konferensi bahwa mereka tidak melulu membuat GPU, bahkan mendedikasikan lebih banyak waktu di sisi perangkat lunak daripada perangkat keras.
Berawal dari pengguna Twitter @7innivator yang mentweet serta menyoroti beberapa kutipan menarik dari Manuvir Das, direktur komputasi perusahaan Nvidia, yang mengatakan kepada peserta konferensi bahwa di Nvidia, kami menghabiskan 20% waktu kami untuk perangkat keras dan 80% waktu kami untuk perangkat lunak.
"At NVIDIA, we spend 20% of our time on the hardware and 80% of our time on the software.
We are continually working on the algorithms, to understand what our hardware can and cannot do. AI is a full-stack problem."
– Manuvir Das, Head of Enterprise Computing$NVDA… pic.twitter.com/zFM4XNbjVJ
— Simon Erickson (@7Innovator) May 1, 2023
Baca juga : Kartu Grafis Nvidia RTX 4060 Ti Meluncur Bulan Depan Harga Rp 6,6 Juta
Sulit membayangkan perpecahan 80/20 mengingat Nvidia sedang meluncurkan GPU seri RTX 40 yang baru. Dapat dibilang kartu grafis miliknya hanyalah bagian dari apa yang ingin dicapai.
Selain supersampling DLSS dan teknologi pembuatan kecepatan bingkai yang mengesankan, Nvidia baru-baru ini meluncurkan platform modding baru yang disebut RTX Remix yang memungkinkan modder dengan mudah menambahkan mod RTX yang disempurnakan AI ke game klasik DirectX 8 dan DirectX 9.
Itu juga mengembangkan lebih banyak alat video yang dibantu AI yang berfokus pada konsumen seperti RTX Broadcast.
AI adalah topik besar di konferensi tersebut, dan eksekutif Nvidia menyebut kecerdasan buatan sebagai “masalah tumpukan penuh”, yang membutuhkan solusi dari sisi perangkat keras dan perangkat lunak.
AI juga memainkan peran besar dalam platform Omniverse Nvidia, yang memanfaatkan daya komputasi GPU-nya, hal-hal seperti membuat Earth 2 digital.
Baca juga : Pamor Intel Meredup, Nvidia Bisa Jadi Vendor Terbesar Chip Kecerdasan Buatan