Selular.ID – Para petinggi dan orang penting dunia sibuk memikirkan nasib Artificial Intelligence (AI) kedepannya, Google gandeng Uni Eropa (UE) untuk membuat Undang-undang tentang AI, sebelum AI menguasai dunia.
Sebenarnya AI adalah teknologi inovasi yang memang sangat hebat kemampuannya, dapat membantu pengguna menemukan sesuatu lebih cepat, memilah informasi dengan cara yang lebih bersih, membantu mendapatkan inspirasi, dan bahkan memudahkan pengguna dalam berkreativitas.
Tapi dibalik kehebatan teknologi AI, kata yang tidak terlalu bagus adalah fakta bahwa AI tanpa sadar mencuri karya seni. Bukan hanya itu, tetapi semakin pintar untuk mungkin menggantikan Anda di pekerjaan Anda.
Dengan demikian, banyak negara telah mempertimbangkan untuk membuat undang-undang tentang teknologi dan untuk apa orang dapat menggunakannya.
UE sendiri tampaknya tertarik untuk membuat Pakta tentang AI dan telah mendapatkan mitra yang sangat andal yakni Google.
Padahal, Google sudah tidak asing dengan AI. Bard sang lawan dari ChatGPT adalah platform miliknya dan berharap untuk mulai melihatnya lebih sering tahun ini, karena ini akan tersedia untuk audiens yang lebih luas.
Tidak hanya itu, hingga saat ini, orang yang pada dasarnya menemukan AI modern itu sendiri adalah seorang karyawan Google. Tapi kemudian dia pergi agar dia bisa melawan bahaya AI .
Sundar Pichai selaku CEO Google telah melakukan kunjungan ke Parlemen Uni Eropa, di mana terlihat jelas bahwa kedua belah pihak percaya bahwa pendekatan pre-emptive terhadap undang-undang ini adalah panggilan yang tepat.
menurut Reuters, tujuannya di sini adalah regulasi yang adil. Sampai sekarang, Uni masih menunggu negara lain untuk menyampaikan ide dan saran mereka. Tujuannya adalah menyelesaikan draf sebelum akhir tahun 2023.
Baca juga : Berbahayakah Penggunaan Artificial Intelligence (AI) Jika Terus Diadopsi?