Selular.ID – Sebagai penyedia layanan identitas digital Vida, mendukung integrasi identitas digital pada bisnis berbasis cloud dengan aman dan juga nyaman.
Adrian Anwar, Group Chief Revenue Officer VIDA, dan Managing Director of VIDA Indonesia, mengatakan dengan meningkatnya jumlah data karena kemudahan teknologi cloud, Vida juga melihat adanya risiko-risiko baru yang perlu dimitigasi pihak industri jasa keuangan, seperti pelindungan data pribadi dan keamanan siber.
Tak hanya itu, konsumen saat ini dapat meninggalkan platform digital yang yang lambat dan sulit digunakan.
Identitas digital berperan untuk proses onboarding pengguna platform digital secara efisien dan aman serta memaksimalkan kepuasan pengguna sejak pertama kali masuk ke dalam platform.
Di tengah situasi ekonomi global, transformasi digital menjadi salah satu kunci pengoperasian bisnis secara efektif dan efisien.
Perusahaan perlu melihat digitalisasi bukan hanya untuk go-digital semata, tetapi sebagai peluang untuk ekspansi bisnis.
Baca Juga:Digitalisasi Pelaporan Pajak dengan Tanda Tangan Digital Melalui Vida
‘Integrasi identitas digital dalam sistem berbasis cloud sebagai kunci akses berbagai layanan digital membuat proses onboarding hingga otentikasi data pengguna yang lebih cepat dan nyaman karena bersifat real-time,”ujar Adrian.
Integrasi dari sisi pengembangan sistem juga menjadi lebih mudah dan cost-efficient. Hal ini tentunya meningkatkan potensi konversi pengguna layanan digital serta kepuasaan konsumen yang lebih baik sehingga pada akhirnya membawa keuntungan tersendiri baik bagi penyedia layanan maupun pengguna layanan digital.
Seperti diketahui Teknologi cloud semakin populer digunakan di Indonesia, termasuk di industri jasa keuangan seiring pertumbuhan bisnis fintech.
Hasil survei Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH) pada 2021 mengungkapkan bahwa sebanyak 48% perusahaan fintech di Indonesia melihat aspek infrastruktur cloud dan sebanyak 60% melihat aspek e-KYC (electronic Know Your Customer) sebagai kebutuhan yang utama dalam operasional bisnis mereka.
Selain membawa banyak kesempatan untuk pengembangan bisnis, sektor bisnis berbasis cloud masih rentan akan serangan siber.
Berdasarkan studi yang dilakukan oleh IBM pada tahun 2022, sebanyak 45% serangan siber yang terjadi secara global merupakan terjadi pada cloud.
“Bernadus Wijaya, CEO Sucor Sekuritas, mengungkapkan urgensi dari penerapan identitas digital berbasis cloud untuk semua sektor bisnis yang berencana go digital.
Saat ini, digital identity sangatlah krusial dalam proses onboarding. Layanan identity tersebut melibatkan proses pencocokan (verifikasi) data yang otomatis, berarti pembukaan rekening yang cepat.
Dibandingkan di masa yang lalu, kita harus melakukan face-to-face meeting, isi form tanda tangan, dan verifikasi manual yang membutuhkan 2 hingga 3 hari kerja.
Akhirnya mood untuk trading saham sudah hilang, harga saham mungkin sudah lari ke mana-mana.
Baca Juga:Vida Dukung BPR dan Koperasi Seluruh Indonesia Go Digital
“Karena itulah, keamanan dan kenyamanan ini sangat dibutuhkan dan itu bisa didapatkan dari digital identity solution,” ungkap Bernadus.