Jumat, 1 Agustus 2025
Selular.ID -

UMKM Kesulitan Akses Modal Perbankan, Aplikasi Keuangan Coba Berikan Solusi

BACA JUGA

Selular.ID – Seperti banyak pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) lainnya, mereka kesulitan untuk mendapatkan akses modal ataupun kredit dari perbankan, baik karena kendala teknis, seperti tidak mempunyai atau tidak cukup agunan, maupun kendala non-teknis.

Misalnya keterbatasan akses informasi ke perbankan. Hasil survei oleh BPS (2020) pun menunjukan bahwa 69,02% pelaku UMKM masih membutuhkan bantuan modal usaha.

Pelaku UMKM kini dapat memanfaatkan digitalisasi untuk meningkatkan efisiensi dan memperluas akses pasar melalui situs e-commerce. Pemerintah pun telah menargetkan jumlah UMKM yang onboarding sebanyak 24 juta di tahun 2023 dan 30 juta di tahun 2024.

Selain upaya perluasan akses pasar, digitalisasi juga mendekatkan UMKM dengan akses pembiayaan.

Sebagai alternatif pembiayaan dari perbankan konvensional, keberadaan inovasi keuangan digital, seperti fintech, kini dapat menjadi solusi yang mempermudah UMKM mengakses pembiayaan.

Usaha mikro kecil menengah (UMKM) adalah salah satu penyumbang terbesar ekonomi Indonesia.

Namun apakah para pelakunya sudah mendapatkan akses prioritas untuk mencapai kemandirian finansial? Apakah segala kebutuhannya telah terpenuhi demi memaksimalkan aktivitas jual beli?

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Agustus 2022, fintech peer-to-peer lending dan lembaga pembiayaan telah menyalurkan 32,97 persen dari penyaluran pinjaman atau sebesar Rp151,9 triliun kepada pelaku umkm dan sektor produktif lainnya.

Baca Juga:Modalku Salurkan Pendanaan Sebesar USD 3 Miliar Untuk Dukung UMKM Asia Tenggara

Presentasi tersebut lebih tinggi daripada industri perbankan yang baru mencapai sekitar 19,7% atau Rp1.214 triliun dari total kredit perbankan yang mencapai Rp6.155 triliun, berdasarkan data Bank Indonesia (BI) pada bulan yang sama.

Hal ini mengindikasikan bahwa dilihat dari portofolionya, fintech lebih agresif dalam memberikan akses pembiayaan kepada UMKM dan sektor produktif lainnya dibandingkan perbankan.

Akses Pendanaan UMKM

BukuWarung aplikasi keuangan untuk UMKM yang menyederhanakan dan mendigitalkan proses bisnis, proses pembayaran dan membuka akses pembiayaan.

Sejak 2021, BukuWarung telah bekerja sama dengan mitra-mitra yang telah mendapatkan izin OJK sebagai fintech peer-to-peer lending untuk tingkatkan inklusi keuangan dengan memberikan solusi permodalan untuk UMKM.

Kerangka penilaian pinjaman bagi UMKM didapat dari pencatatan transaksi digital di aplikasi BukuWarung, yang kemudian diteruskan ke pihak fintech peer-to-peer lending untuk diolah dalam scoring grade dan juga melalui validasi data dan cek lapangan.

Sejak 2021 hingga 5 April 2023, BukuWarung telah membuka akses pembiayaan senilai Rp433,9 miliar.

Romy Williams, VP Strategic Partnership, Compliance and Legal BukuWarung, mengatakan pertumbuhan transaksi yang diraih oleh BukuWarung adalah berkat dukungan dan kontribusi yang tak ternilai dari penggunanya.

Baca Juga:Dukung Keberlanjutan Bisnis UMKM Melalui Implementasi ESG

“Di BukuWarung, kami membangun komunitas untuk tumbuh bersama dengan para pengguna kami dan berkomitmen untuk tetap teguh dalam menyediakan akses pembiayaan digital guna mendorong inklusi keuangan bagi seluruh pelaku UMKM di Indonesia,” kata Romy.

 

- Advertisement 1-

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU