Selular.ID – Masyarakat dirasa kini enggan memilih smartphone baru dengan harga di kisaran Rp 3 jutaan kebawah, Analis IDC memberikan alasannya.
Smartphone di harga Rp 3 jutaan ini termasuk kedalam segmentasi low-mid range, peta persaingan di industri ponsel pintar pun kian marak dengan hadirnya brand-brand baru.
Rata-rata pula brand baru tersebut hadir ke pasar Indonesia dengan membawa produk dengan harga yang dibilang terjangkau.
Sebut saja ada Tecno dan ZTE sebagai brand baru dengan menghadirkan produk smartphone diharga low-mid range.
Belum lagi bersaing dengan brand kawakan yang juga masih ada bermain di segmentasi yang sama, sebut saja misalnya Samsung.
Meskipun Samsung punya produk kelas kakap seperti Galaxy S23 Series, tapi juga masih memproduksi smartphone murah seperti Galaxy M14 yang baru.
Dengan alasan, Samsung masih ingin menjangkau seluruh segmen, masyarakat yang banyak, menjadikan ingin menjawab semua kebutuhan konsumen. Dikutip dari artikel sebelumnya yang berjudul Alasan Samsung Masih Jualan Hp di Segmen Menengah ke Bawah.
Namun pandangan dari IDC berbeda, bahwa pasar smartphone di kisaran harga Rp 3 jutaan kini dominasi nya mulai berkurang.
Hal ini disampaikan oleh Vanessa Aurelia selaku Associate Market Analyst IDC Indonesia, mengatakan “Semua smartphone tentu ada pasarnya masing masing. Perlu diketahui bahwa per 4Q22, smartphone dibawah 3 juta atau (<US$200) mencakup 70% dari angka sell in smartphone di Indonesia.”
“Tetapi dari tahun ke tahun, dominasi pasar 3 juta kebawah ini mulai berkurang, seiring berkembangnya segmen harga yang lebih tinggi.” Tegasnya.
Malah Vanessa diakhir kalimat mengatakan bahwa di periode yang sama, segmentasi smartphone harga tinggi pertumbuhannya sangat bagus.
“Pada periode yang sama, model-model dengan rentang harga diatas US$600 memiliki pertumbuhan yang sangat kuat di persentase double digit, selaras dengan adanya pergeseran pada behavior masyarakat yang lebih menekankan durabilitas dan performa smartphone mereka.” Tutupnya.
Jika berbicara durabilitas atau performa, mungkin yang di lihat oleh masyarakat yakni segi sertifikasi yang terdapat pada smartphone tersebut, atau performa dari pembekalan chipset gahar banyak diminati karena bisa tahan pemakaian lama.
Baca juga : IDC : Harus Ada Diferensiasi Produk Untuk Brand Smartphone Baru
