Selular.ID – Langkah Telkom untuk menggabungkan IndiHome dan Telkomsel akan berdampak pada valuasi (market cap) PT Telkom.
Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi IV DPR, Senin (3/4), Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo, mengeklaim sederet rencana bisnis Telkom sudah berpengaruh ke harga saham Telkom yang naik signifikan.
“Dengan integrasi bisnis ini, ditargetkan kapitalisasi pasar Telkom bisa tembus Rp 500 triliun di 2025,” tutur Tiko.
Tiko menambahkan sejatinya selama tiga tahun terakhir, Telkom Indonesia sedang bertransformasi dari perusahaan telekomunikasi menjadi perusahaan digital infrastructure.
Pihaknya mendukung penuh langkah Telkom menggabungkan IndiHome dan Telkomsel, karena selain dapat mendorong efisiensi, juga meningkatkan valuasi dan daya saing perusahaan.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama Telkom Indonesia, Ririek Adriansyah, menjelaskan keuntungan dari penggabungan bisnis salah satunya proyeksi peningkatan earning before interest tax, depreciation, and amortization (EBITDA) mencapai Rp 5 – 6 triliun mulai 2027 mendatang.
Dari sisi operasional, perusahaan juga akan efisien karena aktifitas pemasaran dan penjualan produk menjadi satu kesatuan.
“Begitu juga dengan pelayanan seperti Grapari dan Plaza Telkom juga akan disatukan termasuk penggabungan jaringan dan fasilitas lainnya”, jelas Ririek.
Ririek menyebut, langkah mengkonsolidasikan bisnis anak usaha Telkom merupakan realisasi dari 5 strategi besar, di mana salah satunya untuk menjadi operator telekomunikasi kelas dunia dengan target antara lain mendorong transformasi bisnis, meningkatkan kapitalisasi pasar (market cap) dengan valuasi Rp 500-700 triliun, unlocking bisnis, serta EBITDA yang harus terus bertumbuh.
Baca Juga: Tutup 2022, Pendapatan Telkom Rp147,31 Triliun: IndiHome Tumbuh 6,4%, Telkomsel 1,8%