Jumat, 1 Agustus 2025
Selular.ID -

Postingan Blogger Teknologi Max Jambor, Bikin OnePlus dan Oppo Kebakaran Jenggot

BACA JUGA

Uday Rayana
Uday Rayana
Editor in Chief

Selular.ID – Langkah Oppo dan OnePlus menginvasi pasar Eropa ternyata tidak semudah menembus pasar Asia dan Afrika. Dua merek bersaudara kini tengah menghadapi jalan terjal.

Namun, baik Oppo maupun OnePlus menegaskan kembali komitmen untuk tetap beroperasi di Eropa. Keduanya membantah rumor yang beredar di media sosial yang mengklaim akan keluar dari beberapa pasar negara di benua biru itu.

Dalam pernyataan bersama, kedua vendor yang dimiliki oleh konglomerat China BBK Electronics, menegaskan kembali rencana untuk tetap berada di “semua pasar Eropa dan Inggris yang ada”.

“Kami memiliki awal yang baik di tahun 2023 dengan peluncuran beberapa produk yang sukses di Eropa dan memiliki rangkaian produk yang akan datang untuk sisa tahun ini,” tulis perusahaan tersebut.

“Seperti biasa, Oppo dan OnePlus akan terus menyediakan lebih banyak produk inovatif dan layanan terbaik di kelasnya untuk pengguna di masa mendatang.”

Bantahan resmi tersebut muncul setelah beberapa situs web teknologi melaporkan komentar di media sosial dari blogger teknologi Max Jambor, yang mengklaim bahwa dia dapat “mengonfirmasi” bahwa kedua merek tersebut menarik diri dari Jerman, Inggris, Prancis, dan Belanda.

Baca Juga: Oppo Dilaporkan Angkat Kaki dari Eropa

Menurut Max Jambor, penarikan di seluruh Eropa akhirnya menjadi agenda dari OnePlus dan Oppo, meskipun kemudian dikurangi ke negara-negara yang terdaftar.

Baik Oppo maupun OnePlus saat ini tidak menjual ponsel pintar mereka di Jerman menyusul perselisihan paten dengan Nokia, meskipun menyediakan rentang standar Eropa mereka di pasar lain yang terdaftar.

Tak dapat dipungkiri, perselisihan paten dengan Nokia membuat langkah Oppo dan OnePlus untuk menguasai pasar Eropa menjadi terhambat.

Untuk diketahui, Nokia yang merupakan pemasok peralatan telekomunikasi asal Finlandia, mengajukan keluhan yang mengklaim bahwa Oppo menggunakan paten teknologinya tanpa membayar lisensi. Akibat tuntutan itu, pada Agustus 2022, pengadilan Jerman menghentikan penjualan smartphone Oppo.

Oppo pertama kali memasuki Eropa pada 2018 dan memposisikan Jerman sebagai pasar utama di wilayah tersebut. Namun putusan pengadilan setempat memberikan pukulan yang menyakitkan.

Di sisi lain, Nokia diyakini mengajukan gugatan tambahan di negara-negara Eropa lainnya. Jika langkah Jerman mengembargo Oppo diikuti negara-negara tersebut, itu berarti smartphone Oppo mungkin akan ditutup dari pasar lain.

Meski menghadapi persoalan yang tak ringan, Billy Chan, wakil presiden penjualan internasional Oppo, mengatakan Eropa adalah wilayah geografis utama dan perusahaannya akan menyediakan produk inovatif kepada pelanggan di masa mendatang.

Namun, tak dipungkiri, permasalahan paten dengan Nokia, dapat menutupi prospek masa depan Oppo dan OnePlus di Eropa.

Padahal, dengan daya beli masyarakatnya yang tinggi, Eropa merupakan pasar strategis yang dapat mendorong pertumbuhan Oppo di luar negeri.

Di sisi lain, hambatan yang dialami Oppo bisa jadi merupakan kabar baik bagi kompatriotnya, Xiaomi. Vendor yang berbasis di Shenzhen itu, saat ini merupakan pemain kunci di pasar Eropa.

Tercatat sejak pertama kali masuk ke Eropa pada Agustus 2011, market share Xiaomi terus meningkat. Xiaomi dalam laporan triwulanannya tentang keuangan perusahaan dan pangsa pasar untuk Q2 2022, mengungkapkan fakta mengejutkan.

Laporan tersebut mengatakan bahwa Xiaomi telah menjadi merek ponsel pintar terpopuler ke-2 di Eropa, menyalip Apple.

Pada Q2 2022, Xiaomi menguasai 21,7% dari semua pengiriman smartphone di Eropa, peringkat ke-2 sementara menyalip Apple di posisi ke-3 dan di belakang Samsung di posisi puncak.

Baca Juga: Oppo Resmi Bantah Rumor Hengkang dari Eropa

- Advertisement 1-

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU