Jumat, 1 Agustus 2025
Selular.ID -

Permintaan Smartphone Anjlok, Tapi Pemain Baru Terus Bermunculan

BACA JUGA

Selular.ID – Kian marak pasar smartphone Indonesia, setelah dipastikan OnePlus hadir masuk ikut meramaikan pasar, meskipun permintaan sedang anjlok namun seberapa besar peluang dapat bersaing dengan brand lain?

Dalam kurun waktu kurang dari setahun brand-brand smartphone baru atau brand yang lebih memilih comeback hadir Kembali di pasar Indonesia.

Sebut saja ada Nokia dibulan November 2022 lalu memilih menghadirkan kembali ponsel pintar di pasar Indonesia setelah sekian waktu meredupkan produksi smartphone.

Sebelum Nokia ada juga dari ZTE, brand yang telah melalang buana juga di sektor internet broadband namun juga turut Kembali menghadirkan smartphone sejauh ini untuk kelas entry level hingga mid rage.

Lain itu, iQOO anak perusahaan dari Vivo di bulan Desember 2022 kemarin juga berani hadir di Indonesia dengan smartphone yang dirasa siap bersaing juga.

Namun bukan hanya itu ada nama-nama lain yang baru juga hadir di Indonesia sebut saja ada Tecno yang juga tergabung dalam grup Transsion sama dengan Infinix yang telah terlebih dahulu hadir.

Serta yang paling baru OnePlus juga ingin ikut terlibat dalam persaingan panas smartphone di pasar Indonesia ini. Pasalnya mengingat OnePlus ini bukanlah brand baru, masih termasuk dalam grup yang sama dengan Vivo dan Oppo yakni BBK Grup.

Dan mungkin OnePlus juga sudah mengenal sedikit pasar Indonesia, pasalnya pernah juga OnePlus arungi pasar Indonesia pada tahun 2015, namun hanya setahun berselang memutuskan untuk keluar dari persaingan dengan alasan merasa kesulitan mengikuti perkembangan regulasi.

Tapi apakah bisa brand baru ini dapat bersaing langsung dengan smartphone yang ada, jangan bicara terlebih dahulu masuk, yakni bersaing dengan smartphone top 5 Indonesia, sebut saja ada Samsung, Oppo, Vivo, Xiaomi, dan Realme.

Masih ada yang harus dilalui oleh brand-brand baru, setidaknya bersaing dengan brand Poco, Infinix, Sharp, ataupun Asus yang dapat disebut berada di tier 2.

Mengingat juga untuk brand-brand baru ini kalau masih memproduksi smartphone dengan harga yang murah atau kelas mid range kebawah, sekiranya masyarakat lebih memilih smartphone dari brand yang sudah terpercaya sebelumnya.

Jika melansir dari artikel yang telah dimuat sebelumnya oleh Redaksi Selular.ID untuk tahun 2022 saja bahwa pengiriman smartphone di tahun tersebut mengalami penurunan 3% ketimbang 2021.

Serta jika mengutip perkataan dari Wakil Presiden Counterpoint Research Pete Richardson di dalam artikel 4 Faktor yang Membuat Pasar Smartphone Dunia 2022 Turun dibanding 2021, Prediksi perangkat segmen entry level ke medium masih diharapkan dapat membantu permintaan global.

Tapi nyatanya, angka IDC mengaitkan pangsa 1,2 persen dari total pasar untuk perangkat lipat dan lipat, dengan ini diperkirakan akan meningkat menjadi 3,5 persen pada 2027.

Dengan begitu smartphone lipat bakal menjadi primadona dalam beberapa tahun kedepan, dan ini tidak berlaku untuk smartphone gaming, karena pasarnya juga mulai ditinggalkan oleh produsen.

Jadi dapat disimpulkan untuk brand smartphone yang baru hadir, lebih baik meningkatkan inovasi dari segi produknya untuk bisa bersaing secara ketat, serta dapat bersaing bukan hanya melawan tier 2 tapi juga bersaing dengan top 5 brand.

Baca juga : Vivo Tidak Mau Ketinggalan, Ikut Persaingan Smartphone Lipat

- Advertisement 1-

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU