Sabtu, 2 Agustus 2025

Deretan Raksasa di Balik Menjamurnya Bank-Bank Digital di Indonesia

BACA JUGA

Uday Rayana
Uday Rayana
Editor in Chief

Selular.ID – Di Indonesia, sebagian besar penduduk memiliki sedikit atau tidak ada akses ke layanan keuangan karena hambatan geografis, infrastruktur, dan biaya.

Menyusul e-commerce, video streaming, dan ride hailing, Bank digital merupakan salah satu fenomena bisnis yang berkembang dengan baik saat ini di Indonesia.

Inovasi tersebut diprakarsai oleh pemain lama (bank yang mengubah layanannya menjadi bank digital) dan pemain baru yang fokus menyediakan layanan perbankan digital.

Pembangunan jaringan 4G yang massif dilakukan oleh operator selular, mendorong tumbuhnya penetrasi smartphone dan literasi digital di masyarakat menjadi salah satu alasan utama pengembangan layanan tersebut.

Kehadiran bank digital di Indonesia juga diharapkan dapat meningkatkan inklusi keuangan melalui akses yang lebih mudah ke berbagai layanan perbankan.

Kemudahan ini diharapkan dapat mendorong Gen Z, Milenial, dan mereka yang masih unbankable, misalnya masyarakat di pedesaan menjadi bankable.

Studi IFC (International Finance Corporation), menunjukkan dari total populasi 250 juta, hanya sekitar 50-60 juta orang Indonesia yang telah memiliki rekening bank.

Baca Juga: Siapa Penguasa e-Wallet, Mobile Banking, dan Digital Banking di Indonesia?

Kajian lain dari Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), hingga akhir 2020 tercatat sekitar 351,7 juta rekening bank terdaftar dari 110 lembaga (96 konvensional, 14 syariah).

Potensi bank digital di Indonesia terbilang sangat besar. Menurut  Global Industry Analysts, ukuran pasar global untuk bank digital diperkirakan sudah mencapai $12,1 miliar pada 2020.

Diproyeksikan bertumbuh sampai $30,1 miliar pada 2026 mendatang dengan CAGR 15,7%. Segmen perbankan ritel diperkirakan mengalami pertumbuhan terbesar dengan 14,3% CAGR, bernilai $14,3 miliar.

Dengan berkembangnya ekosistem digital di Indonesia, jumlah bank digital terus bertambah. Pemain terbaru adalah Superbank.

Sejatinya Superbank berawal dari PT Bank Fama Internasional. Tak sekedar ganti nama, model bisnis juga berubah. Jika sebelumnya merupakan bank konvensional, kini Superbank merupakan bank digital. Bank digital baru ini pun siap bersaing dengan sejumlah bank sejenis.

Kehadiran Superbank menambah daftar pelaku usaha bank digital di pasar Indonesia yang mulai terasa sesak. Para pemain tersebut didukung oleh perusahaan raksasa.

Seperti Allo Bank (CT Corp dan Salim’s), Blu by BCA (Djarum Group), Bank Jago (Jerry Ng dan GOTO), Neo Commerce Bank (Akulaku Group), Digibank ( DBS Indonesia), Seabank (Sea Group), Line Bank (Line Group), Motion (MNC Group), Jenius (BTPN), TMRW (UOB), Woke (Bank Bukopin).

Baca Juga: BI-Fast Dukung Transaksi Transfer Antar Bank Lebih Efisien Dan Nyaman

- Advertisement 1-

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU