Hery menambahkan sampah elektronik yang berbahaya bagi lingkungan sekitar ternyata dapat memberikan banyak kebermanfaatan bagi anak-anak sekolah.
“Dari sampah elektronik ini ternyata bisa bermanfaat bagi anak-anak sekolah dapat mengakses pembelajaran secara digital, terutama di daerah tertinggal,” ujarnya.
“Kami yakin program Eduvice dapat meningkatkan ekosistem pendidikan digital dalam negeri guna mencetak generasi yang berdaya saing dan tentunya berdampak baik juga bagi lingkungan,” imbuhnya.
Sampah elektronik yang terkumpul nantinya akan Tim Telkom pilah kembali untuk mereka perbaiki dan didistribusikan kepada sekolah atau pelajar yang membutuhkan.
Terutama yang berlokasi di daerah 3T (Terluar, Terdepan, Tertinggal).
Alat elektronik yang tidak memungkinkan untuk bermanfaat lagi akan Telkom salurkan pada lembaga pengolah sampah elektronik yang memiliki legalitas dari pemerintah.
Jadi nantinya dapat lembaga itu olah dengan tepat.
Hingga saat ini, Tim Telkom berhasil memperbaiki 171 perangkat yang terdiri dari 72 smartphone, 15 laptop, 13 tablet, dan 72 uncategorized devices.
Mereka kemudian mendistribusikannya kepada penerima manfaat di sekitar wilayah operasional Telkom.
Baca juga: Menteri Parlemen dan Komunikasi Sosial Timor-Leste Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Telkom
