Selular.ID – Aktivitas ransomware, atau serangan siber naik dua kali lipat di sektot transportasi & pengiriman barang. Laporan itu dirilis perusahaan cybersecurity Trellix.
Trelix merilis The Threat Report: Fall 2022, laporan yang menganalisa tren keamanan siber pada kuartal ke-3 tahun 2022. Dalam laporan itu disebutkan sektor transportasi dan pengiriman mengalami peningkatan deteksi yang terhubung kepada beberapa penjahat-penjahat siber di kuartal ke-3.
Di Amerika Serikat sendiri, aktivitas ransomware naik 100% tiap kuartal. Secara global, sektor transportasi merupakan sektor yang paling aktif kedua setelah telekomunikasi.
Aktivitas APT yang terdeteksi pada sektor ini lebih banyak dibandingkan sektor-sektor lainnya.
Laporan tersebut juga menyebutkan deteksi paling banyak ditemukan di Jerman. Tak hanya menghasilkan deteksi ancaman terbanyak terkait dengan pelaku APT di kuartal ke-3 (29% dari aktivitas yang diobservasi).
Baca Juga:4 Cara Mudah Melindungi Data Pribadi Supaya Aman dari Serangan Cyber
Jerman juga menjadi negara dengan deteksi ransomware terbanyak, meningkat sebesar 32% pada kuartal ke-3 jika dibandingkan dengan kuartal sebelumnya dan menyumbang 27% dari total aktivitas secara global.
John Fokker, Head of Threat Intelligence, Trellix menyebutkan, serangan siber yang terjadi pada tahun 2022 belum pernah ditemukan sebelumnya.
“Meningkatnya aksi hacktivist Rusia yang bermotivasi politik dan serangan ransomware yang berkelanjutan pada sistem perawatan kesehatan dan pendidikan, menandakan perlunya peningkatan pengawasan terhadap pelaku ancaman dunia maya dan metode mereka.”ujar John.
The Threat Report: Fall 2022 memanfaatkan data hak milik dari jaringan sensor Trellix, open source intelligence, ransomware Trellix Advanced Research Center, serta investigasi.
Baca Juga:Hadir di Waktu Yang Pas! Dewaweb Luncurkan Dewaguard Layanan Keamanan Cyber Kelas Tinggi
Laporan ini merupakan laporan pertama yang dikeluarkan Trellix Advanced Research Center, sebuah ‘rumah’ bagi para peneliti keamanan dan pakar intelijen dalam menganalisa metode, tren, dan pelaku di seluruh ruang lingkup ancaman siber.
