Pluang sebagai platform investasi multi-aset telah memfasilitasi inovasi-inovasi digital di
platform investasi.
Misalnya modal awal yang rendah, biaya transaksi terjangkau dan berintegrasi dengan platform pembayaran digital.
Tentunya hal tersebut berdampak positif pada pertumbuhan segmen investor ritel di Indonesia.
Hingga akhir Mei 2022, jumlah investor ritel di pasar modal telah mencapai 8,86 juta dan menunjukan peningkatan sebanyak 18,29% (ytd).
Besarnya investor ritel
Besarnya mayoritas investor ritel muda di Indonesia dapat mendukung sumber-sumber pertumbuhan ekonomi baru.
Serta mendukung stabilitas pasar keuangan domestik di masa pemulihan ekonomi ini dari berbagai guncangan eksternal.
Di saat yang bersamaan, OJK juga baru merilis hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan 2022 yang menunjukan tren menggembirakan.
Hasil survei tiga tahunan ini menunjukkan indeks literasi keuangan masyarakat Indonesia 49,68%, menunjukan peningkatan dari angka tahun 2019 di 38,03%.
Semakin banyak masyarakat yang memahami produk jasa keuangan dan peningkatan ini terjadi selama pandemi Covid-19.
Di mana masyarakat memiliki lebih banyak waktu luang akibat pembatasan mobilitas.
Kondisi pandemi juga memaksa masyarakat untuk beralih orientasi ke instrumen investasi alternatif yang memiliki imbal balik lebih tinggi.
Hal ini mengingat tingkat suku bunga yang rendah selama 2019-2021.
Integrasi Edukasi Finansial
Wilson juga menegaskan bahwa integrasi konten di aplikasi investasi juga berperan penting dalam membuka akses edukasi finansial.
“Pelaku industri perlu mengambil inisiatif lebih dari sekadar penyedia kanal investasi dan edukasi karena adanya gap besar pada akses edukasi finansial untuk investor ritel,” jelas Wilson.
“Kebanyakan dari investor ritel tidak terekspos dengan akses edukasi investasi di usia dini sehingga berkontribusi pada tingkat literasi keuangannya di masa datang.”
“Studi World Economic Forum 2022 menyebutkan bahwa lebih dari setengah investor ritel global baru mempelajari investasi ketika memasuki dunia kerja dan kurang dari 10% responden yang mempelajari investasi dari bangku sekolah,” imbuhnya.
Investor ritel yang berdaya perlu memiliki tiga hal.
Pertama, kemampuan untuk mengakses layanan keuangan.
Kedua, kesempatan untuk mempelajari aset-aset investasi sesuai profil risiko keuangannya.
Ketiga, kepercayaan pada penyedia jasa keuangan digital beserta ekosistem di sekitarnya.
“Kepercayaan pada platform fintech, seperti tema Bulan Fintech Nasional 2022 yaitu #MajuBersamaFintech, dapat dipupuk dengan menjadi mitra investasi yang dapat diandalkan,” jelas Wilson.
“Platform investasi dituntut bukan hanya memberikan informasi-informasi umum tentang kondisi pasar dan investasi, tetapi mengkombinasikan edukasi dan saran-saran investasi yang praktikal untuk membangun aset finansial tanpa menjadi tendensius dan menjerumuskan investor,” tutupnya.
Baca juga: Diskusikan Strategi Aplikasi Fintech AppsFlyer, LINE Bank dan IDA