Selular.ID – Foxconn adalah salah satu fenomena di industri teknologi dunia. Perusahaan yang berkantor pusat di Tucheng, New Taipei City, Taiwan, mampu mendominasi manufaktur oursourcing dunia.
Foxconn sangat populer dengan beragam klien perusahaan dari Eropa, Jepang, dan Amerika yang ingin mengurangi biaya tenaga kerja tanpa mengorbankan kualitas.
Bahkan kualitas tinggi telah menjadi standar yang tidak bisa dikompromi. Alhasil, Foxconn dipercaya oleh perusahaan teknologi dunia seperti Apple untuk memproduksi smartphone-nya.
Nama Foxconn memang semakin melambung karena menjadi pabrikan untuk iPhone dan iPad.
Sejak lama Apple telah menjadi klien utama sekaligus yang terbesar.
Namun tanpa dukungan Foxconn, mustahil bila Apple mampu merajai pasar smartphone dunia, khususnya segmen premium yang menawarkan margin jauh lebih tinggi dibandingkan pasar menengah bawah.
Secara resmi dikenal sebagai Hon Hai Precision Industry Co Ltd, pendapatan Foxconn terbilang eksesif. Sepanjang 2021 lalu, pendapatan tahunan grup mencapai NT$5,99 triliun dan menduduki peringkat ke-22 dalam Fortune Global 500.
Baca Juga: Apple Kalang Kabut Karena Dua Series iPhone 14, Minta Foxconn Beralih Produksi
Tak dapat dipungkiri, perusahaan yang didirikan pada 1974 itu, telah menjadi pabrikan kontraktor elektronik terbesar di dunia, sekaligus menjadi perusahaan teknologi informasi terbesar ketiga dalam hal pendapatan.
Hebatnya, meski dalam dua tahun terakhir saat kondisi ekonomi dunia menurun, imbas covid-19, meningkatnya inflasi, dan dampak perang Rusia – Ukraina, kinerja Foxconn tetap moncer.
Seperti dilaporkan Reuters, petinggi Foxconn pada Selasa (4/10/2022), menyatakan “sangat optimis” tentang prospek pendapatan kuartal keempat setelah melaporkan penjualan September yang memecahkan rekor.
Seperti produsen global lainnya, Foxconn juga rentan terhadap perlambatan permintaan teknologi konsumen karena ekonomi global menghadapi kemungkinan resesi dan inflasi yang melonjak, terutama di Eropa dan Amerika Serikat.
Tetapi perusahaan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka “sangat optimis” tentang prospek untuk tiga bulan terakhir 2022.
Foxconn berusaha mempertahankan panduan pertumbuhan setahun penuh yang diberikan pada bulan Agustus, dari panduan pendapatan datar sebelumnya.
“Namun, dinamika inflasi, pandemi, dan rantai pasok masih perlu diwaspadai,” kata sumber perusahaan.
Foxconn mengatakan pendapatan untuk September dan kuartal ketiga 2022 tumbuh masing-masing 40,39% dan 24,4% pada tahun ini.
Pencapaian di dua kuartal itu, mencapai rekor tertinggi dan mengalahkan ekspektasinya sendiri. Total pendapatan tercatat naik 13,66% dalam sembilan bulan pertama 2022.
Pendapatan dari elektronik konsumen pintar, yang mencakup bisnis ponsel pintar utamanya, juga menunjukkan pertumbuhan dua digit yang kuat pada kuartal ketiga, berkat peluncuran produk baru dan “produksi massal yang lancar”.
Analis mengatakan popularitas iPhone 14 yang belum lama ini diluncurkan, akan meningkatkan bisnis Foxconn. Di sisi lain, permintaan server yang berkelanjutan dari klien utama, termasuk Amazon, juga akan melawan tantangan industri karena permintaan teknologi global melambat.
Kuartal keempat secara tradisional merupakan musim panas bagi perusahaan teknologi Taiwan. Pasalnya, mereka berlomba untuk memasok ponsel, tablet, dan produk elektronik lainnya untuk periode liburan akhir tahun di pasar Barat.
Baca Juga: Foxconn Akui Masalah Rantai Pasokan Mulai Membaik
Terry Gou, Pekerja Keras dan Berdedikasi
Meraksasanya Foxconn tak lepas dari tangan dingin pendirinya, Terry Gou. Dia dikenal sebagai ‘Donald Trump dari Taiwan’, karena kemiripannya yang mencolok dengan mantan Presiden AS itu.
Keduanya memiliki kekayaan besar, kerajaan bisnis yang berpengaruh, menikah lebih dari sekali, dan memiliki istri muda.
Berawal sebagai produsen komponen plastik televisi pada tahun 1974, Foxconn hari ini telah menjadi produsen elektronik kontrak terbesar di dunia dengan perusahaan-perusahaan terkenal seperti Apple, IBM, Compaq, Ninetendo, Wii U, Nokia, Playstation 3 dan XboxOne sebagai pelanggan.
Foxconn mengoperasikan pabrik perakitan di China daratan untuk membuat produk khas Apple, termasuk iPhone dan iPad. Foxconn juga memiliki pabrik perakitan yang sama di India.
Hubungan China dan Taiwan kerap tegang, karena isu kemerdekaan. Namun menyangkut bisnis, kedua negara bekerjama dengan baik.
Hal itu ditujukan oleh Foxconn yang saat ini adalah pemberi kerja terbesar di China, dengan lebih dari 1,2 juta orang bekerja untuknya secara langsung atau tidak langsung sebagai pengekspor produknya.
Kehidupan Terry Gou sangat menginspirasi karena tanpa tidak memiliki pengalaman di dunia bisnis. Orang tuanya juga tidak memiliki latar belakang sebagai pengusaha.
Sehingga keberhasilannya, menunjukkan kepada dunia bahwa kerja keras dan dedikasi adalah hal yang perlu ditingkatkan dalam hidup.
Dengan kekayaan bersih $ 10,6 miliar, Gou adalah orang terkaya ketiga di Taiwan dan yang pertama dalam hal popularitas bahkan melebihi presiden Taiwan saat ini.
Kepribadiannya yang berpengaruh di seantero Taiwan telah membuatnya menjadi orang yang paling berkuasa di komunitas bisnis negara kepulauan itu.
Pada Juni 2019, Gou resmi mengundurkan diri dari pucuk pimpinan perusahaan. Ia menyerahkan kendali kepada Liu Yong, yang sebelumnya adalah kepala grup manufaktur chip Foxconn.
Baca Juga: Foxconn Berharap Rantai Pasokan Lebih Stabil di Semester Kedua 2022